Hati-hati! Perangkap FOMO di media sosial sudah menyebar, ini cara mudah mengatasinya

Hati-hati! Perangkap FOMO di media sosial sudah menyebar, ini cara mudah mengatasinya

Techno.id - Apakah kamu tahu apa itu FOMO, atau bahkan tengah mengalami FOMO? Ya, FOMO adalah singkatan dari "Fear of Missing Out" yang dalam bahasa Indonesia berarti "ketakutan ketinggalan". FOMO adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan cemas atau kekhawatiran seseorang akan melewatkan pengalaman atau kesempatan yang menarik atau penting yang sedang terjadi di tempat lain.

FOMO seringkali muncul di jagat media sosial, dimana pengguna sering melihat postingan berisikan foto dari orang lain yang terlihat sedang melakukan kegiatan menarik maupun berada di tempat-tempat yang instagramable. Akibatnya beberapa unggahan tersebut dapat memicu perasaan cemburu, iri, dan keinginan untuk ikut serta atau mengikuti apa yang orang lain lakukan.

FOMO dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Sebagai contoh rasa tidak puas, stres, kecemasan, atau merasa terpinggirkan. Selain itu, FOMO juga dapat mempengaruhi keputusan seseorang, lho sob. Sebagai contoh ada seseorang yang merasa terpaksa untuk menghadiri acara atau melakukan hal tertentu agar tidak merasa ketinggalan.

Untuk mengatasi FOMO, penting untuk mengembangkan kesadaran diri, memahami nilai-nilai dan prioritas pribadi, serta mengelola penggunaan media sosial dengan bijak. Hal ini termasuk mengakui bahwa apa yang terlihat di media sosial tidak selalu mencerminkan realitas yang sebenarnya dan fokus pada pengalaman dan kebahagiaan sendiri, daripada membandingkan diri dengan orang lain.

Lantas bagaimana cara mengatasi FOMO? Berikut techno.id sajikan cara mudah untuk mengatasi FOMO agar kamu tetap asik dalam berkehidupan sehari-hari.


Hati-hati! Perangkap FOMO di media sosial sudah menyebar, ini cara mudah mengatasinya

Cara mengatasi FOMO.

Hati-hati! Perangkap FOMO di media sosial sudah menyebar, ini cara mudah mengatasinya

foto: Pexels.com

1. Kenali dan pahami nilai-nilai dan kebutuhan pribadi.

Silakan sobat ketahui apa yang benar-benar penting dalam hidup dan hal apa bisa memberi kebahagiaan. Fokuslah pada kegiatan dan pengalaman sesuai dengan nilai-nilai dan minat pribadi kamu, bukan sekadar mengikuti tren dan sesuatu hal dilakukan orang lain. Dengan begitu kamu bisa terhindar dari FOMO.

2. Batasi waktu terjun di media sosial.

Salah satu sumber utama FOMO adalah melihat postingan orang lain di media sosial, apalagi menggambarkan kegiatan menarik. Batasi waktu yang sobat habiskan di platform media sosial dan berikan jeda dari terus-menerus memeriksa berita feed serta notifikasi.

3. Tetapkan prioritas dan atur jadwal.

Hati-hati! Perangkap FOMO di media sosial sudah menyebar, ini cara mudah mengatasinya

foto: Pexels.com

Tentukan prioritas aktivitas paling penting bagi sobat. Kemudian atur jadwal sesuai kebutuhan. Dengan memiliki jadwal yang terorganisir, sobat dapat fokus pada kegiatan yang lebih bermakna dan merasa lebih puas dengan pilihan kamu.

4. Praktikkan mindfulness.

Seobat bisa melatih kemampuan untuk hadir dalam momen sekarang dan menghargai pengalaman yang sedang dialami. Fokus pada kegiatan yang kamu lakukan saat ini dan nikmati momen tersebut tanpa khawatir ketinggalan hal lain yang mungkin terjadi di tempat lain.

5. Berinteraksi secara langsung.

Selanjutnya, kamu bisa alihkan perhatian dari media sosial dan temui orang secara langsung. Interaksi langsung dengan teman, keluarga, atau komunitas dapat memberikan pengalaman yang bermakna dan membantu mengurangi perasaan FOMO.

6. Jaga batasan pribadi.

Hati-hati! Perangkap FOMO di media sosial sudah menyebar, ini cara mudah mengatasinya

foto: Pexels.com

Jangan merasa terpaksa untuk selalu menghadiri setiap undangan atau acara. Kenali batasan pribadi dan belajar berkata tidak ketika memang sobat perlu waktu sendiri atau ingin fokus pada hal lain yang lebih penting.

7. Jaga perspektif yang sehat.

Ingatlah bahwa apa yang terlihat di media sosial hanyalah gambaran selektif dari kehidupan orang lain dan bukan representasi lengkap. Sadarilah bahwa semua orang memiliki momen-momen di mana mereka merasa tidak terlibat atau ketinggalan.

Itulah beberapa cara agar kamu terhindar dari bencana FOMO. Pepatah jawa pernah berkata bahwa hidup itu hanya "Sawang sinawang". Artinya untuk menjalani hidup alangkah lebih baik untuk tidak membandingkan kehidupan pribadi dengan kehidupan orang lain. Sebab, apa yang dilihat atau dipandang dari kehidupan orang belum tentu seindah yang dibayangkan.

(brl/guf)