Qualcomm berusaha tekan harga smartphone 4G di bawah Rp 1 juta

Ilustrasi smartphone 4G LTE © anandtech.com
Techno.id - Industri telekomunikasi berbasis 4G LTE (Long Term Evolution) baru mulai berkembang di Indonesia. Restu dari pemerintah kepada operator telekomunikasi untuk menggunakan frekuensi 1800 Mhz sebagai lokasi penyediaan layanan 4G LTE diharapkan mempercepat terwujudnya ekosistem 4G yang mapan.
Namun, sebagai teknologi baru yang dipakai secara komersial, teknologi 4G masih perlu mendapat sokongan dari berbagai pihak. Shannedy Ong, Sr. Director and Country Manager Qualcomm Indonesia mengungkapkan perusahaannya merasa perlu bertanggungjawab untuk ikut mendorong penetrasi 4G secara ekosistem di Tanah Air.
- Adopsi teknologi 4G diyakini lebih cepat dari 3G Qualcomm: "Perkembangan teknologi 4G di Indonesia sejak akhir 2014 sudah terlihat signifikan."
- Hadapi kompetisi 4G yang padat, Smartfren tak gentar Smartfren: Jaringan 4G kami sudah mencakup 80 persen kota besar di Indonesia
- Axioo tertarik luncurkan smartphone 4G di bawah Rp 1 juta Axioo: Di tahun 2016, kami harap produk kami bisa mumpuni baik dari segi spesifikasi maupun harga
“Penetrasi penggunaan 4G di Indonesia kita harapkan bisa berlangsung dengan sangat cepat. Qualcomm sebagai penyedia solusi teknologi juga ikut berusaha mendorong proses pematangan ekosistem 4G di sini khususnya dengan menyediakan ponsel yang terjangkau semua kalangan,” kata Shannedy sewaktu dijumpai tim Techno.id.
Secara lugas pimpinan baru Qualcomm Indonesia ini menyebutkan harga terjangkau yang ditargetkan perusahaannya untuk perangkat 4G ialah di bawah Rp 1 juta. Angka tersebut dianggap Qualcomm cukup agar bisa dijangkau semua kelas pasar pengguna layanan telekomunikasi di Indonesia.
“Kita maunya harga handset 4G bisa di bawah Rp 1 juta. Kita gandeng produk lokal supaya mau ikutan menekan harga produknya supaya penetrasi bisa berlangsung cepat. Sementara ini sudah dimulai oleh Polytron dengan smartphone Zap 5 yang diluncurkan beberapa waktu lalu,” papar Shannedy.
Lebih jauh Qualcomm menyatakan memprediksi perkembangan teknologi 4G akan menghasilkan penetrasi yang jauh lebih cepat daripada yang berlangsung di 3G. Teknologi 3G memang memperlihatkan pertumbuhan yang lambat. Sejak pertama kali dihadirkan pada tahun 2006 silam, teknologi 3G hanya mampu menggaet 30 persen total seluruh pengguna layanan seluler di Indonesia.
“Adopsi teknologi 4G kami ekspektasi bakalan lebih cepat daripada 2G ke 3G karena orang-orang sekarang sudah terbiasa mengakses internet. Lagi pula teknologi 4G hadir untuk meningkatkan pengalaman pengguna layanan telekomunikasi secara lebih baik supaya memberikan kemudahan dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” tandas Shannedy.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
BEST PRODUCT Selengkapnya >
-
11 Aplikasi ramalan cuaca di Android dan iPhone terbaru di 2025, akurat dan gampang memahaminya
-
Realme pamer teaser HP dengan baterai 10.000 mAh, bakal tipis atau segede batu bata?
-
Intip laptop HP Envy x360 14-fa0888AU, si kecil gesit nan cantik yang bisa diandalkan
-
11 Aplikasi cek spesifikasi HP Android, akurat & mudah dipakai tanpa ribet terbaru di 2025