Qualcomm berusaha tekan harga smartphone 4G di bawah Rp 1 juta

Qualcomm berusaha tekan harga smartphone 4G di bawah Rp 1 juta

Techno.id - Industri telekomunikasi berbasis 4G LTE (Long Term Evolution) baru mulai berkembang di Indonesia. Restu dari pemerintah kepada operator telekomunikasi untuk menggunakan frekuensi 1800 Mhz sebagai lokasi penyediaan layanan 4G LTE diharapkan mempercepat terwujudnya ekosistem 4G yang mapan.

Namun, sebagai teknologi baru yang dipakai secara komersial, teknologi 4G masih perlu mendapat sokongan dari berbagai pihak. Shannedy Ong, Sr. Director and Country Manager Qualcomm Indonesia mengungkapkan perusahaannya merasa perlu bertanggungjawab untuk ikut mendorong penetrasi 4G secara ekosistem di Tanah Air.

Penetrasi penggunaan 4G di Indonesia kita harapkan bisa berlangsung dengan sangat cepat. Qualcomm sebagai penyedia solusi teknologi juga ikut berusaha mendorong proses pematangan ekosistem 4G di sini khususnya dengan menyediakan ponsel yang terjangkau semua kalangan, kata Shannedy sewaktu dijumpai tim Techno.id.

Secara lugas pimpinan baru Qualcomm Indonesia ini menyebutkan harga terjangkau yang ditargetkan perusahaannya untuk perangkat 4G ialah di bawah Rp 1 juta. Angka tersebut dianggap Qualcomm cukup agar bisa dijangkau semua kelas pasar pengguna layanan telekomunikasi di Indonesia.

Kita maunya harga handset 4G bisa di bawah Rp 1 juta. Kita gandeng produk lokal supaya mau ikutan menekan harga produknya supaya penetrasi bisa berlangsung cepat. Sementara ini sudah dimulai oleh Polytron dengan smartphone Zap 5 yang diluncurkan beberapa waktu lalu, papar Shannedy.

Lebih jauh Qualcomm menyatakan memprediksi perkembangan teknologi 4G akan menghasilkan penetrasi yang jauh lebih cepat daripada yang berlangsung di 3G. Teknologi 3G memang memperlihatkan pertumbuhan yang lambat. Sejak pertama kali dihadirkan pada tahun 2006 silam, teknologi 3G hanya mampu menggaet 30 persen total seluruh pengguna layanan seluler di Indonesia.

Adopsi teknologi 4G kami ekspektasi bakalan lebih cepat daripada 2G ke 3G karena orang-orang sekarang sudah terbiasa mengakses internet. Lagi pula teknologi 4G hadir untuk meningkatkan pengalaman pengguna layanan telekomunikasi secara lebih baik supaya memberikan kemudahan dan meningkatkan kualitas hidup mereka, tandas Shannedy.

(brl/red)