JBL luncurkan Authentics dan Turntable Spinner BT, dua perangkat audio modern dengan desain retro
foto: techno.id/yani andriyansyah
Techno.id - JBL resmi meluncurkan speaker JBL Authentics dan turntable JBL Spinner BT di Indonesia, Kamis (23/11). Kedua perangkat ini memadukan desain klasik dengan inovasi teknologi modern untuk menghadirkan pengalaman audio nostalgia yang imersif, konektivitas wireless.
Speaker JBL Authentics hadir dalam tiga varian, JBL Authentics 500, JBL Authentics 300 dan JBL Authentics 200. Rangkaian JBL Authentics ini terinspirasi dari sejarah speaker JBL, dengan elemen-elemen dari desain ikoniknya seperti pola Quadrex grille dari speaker JBL L100 yang dirilis pada tahun 1970 dan desain turntable yang timeless.
-
JBL luncurkan TWS Tour PRO 3 dan Live 3 di Indonesia, dirancang khusus untuk gaya hidup modern Kedua perangkat ini dibekali berbagai fitur canggih
-
JBL hadirkan deretan TWS untuk memenuhi kebutuhan para penikmat audio JBL menampilkan desain inovatif dan kualitas audio superior
-
JBL: Produk Tiongkok bukan lawan kami! Perbedaan harga, kualitas dan pasar produk Harman dengan buatan Tiongkok diklaim jadi alasan perusahaan itu tak gentar menghadapi persaingan.
Dipadukan dengan sentuhan kontemporer di bagian tepi speaker dan bentuk cembung halusnya mengisyaratkan kekuatan dan kualitas suara yang dihasilkan.
JBL Authentics 500 merupakan smart speaker dengan Wi-Fi dan Bluetooth terintegrasi yang memiliki fitur paling lengkap dalam seri ini, menghadirkan Dolby Atmos yang memberikan pengalaman kualitas suara imersif meliputi seluruh ruangan.
Dilengkapi dengan baterai built-in yang tahan selama 8 jam, JBL Authentics 300 menawarkan suara portable berkinerja tinggi, sedangkan dengan tweeter 1 inci, woofer 5 inci, dan radiator pasif 6 inci. Sementara JBL Authentics 200 dapat menyelimuti ruangan dengan suara stereo kuat dan seimbang.
JBL Spinner BT adalah turntable klasik yang dirancang dengan teknologi modern. Turntable ini digerakkan belt drive dan mesin dengan sensor optik pada bagian bawah, memastikan piringan hitam diputar dengan sempurna pada kecepatan 33 rpm untuk album, atau 45 rpm untuk EP dan single.
Pelat aluminium die-cast memastikan suara yang jernih dan dinamis, sedangkan alas MDF hitam meningkatkan nada suara untuk piringan hitam yang tidak tertandingi. Dilengkapi pelat aluminium dan tonearm, alas MDF hitam dengan aksen berwarna oranye atau emas khas JBL, panel depan dengan desain yang kontemporer, serta dust cover membuat turntable JBL Spinner BT perangkat yang elegan.
Rangkaian speaker JBL Authentics dan turntable JBL Spinner BT tersedia di JBL Official Offline dan Online Store (jblstore.co.id) di Indonesia dengan masing-masing harga Rp 5.999.000, Rp 7.499.000, Rp 10.999.000, dan Rp 8.999.000.
RECOMMENDED ARTICLE
- JBL luncurkan perangkat audio dengan fitur Active Noise Cancelling yang nggak bikin kuping sakit
- 5 Rekomendasi speaker portable yang cocok dibawa saat traveling, bikin perjalanan kamu makin seru
- 4 Cara merekam audio menggunakan smartphone Android
- 5 Headset dengan fitur noise cancelling untuk pengalaman mendengar tanpa terganggu bising di sekitar
- JBL perkenalkan soundgear sense, earbuds pertama dengan konduksi udara
HOW TO
-
Jangan panik ketika baterai HP tinggal 1%, lakukan 5 langkah ini agar selamat sampai ketemu colokan
-
Ini yang terjadi di dalam HPmu ketika dipakai gaming sambil charging, ternyata begini toh
-
7 Alternatif jenis charger untuk yang jauh dari colokan, ternyata bisa isi daya pakai tenaga surya
-
Baterai HP mau tewas tapi ada video call penting? ini 5 hacknya biar nggak ngalamin kejadian horor ini
-
5 Mitos charging HP ini ternyata hoaks semata, masih percaya?
TECHPEDIA
-
Bocoran Galaxy S25 Slim, skor performanya bakal mengalahkan iPhone 16 Pro?
-
Cowok asal China ini akui lancar bahasa Jepang setelah nonton lebih dari 4 ribu film dewasa, kok bisa?
-
Bocoran terbaru iPhone SE4, bakal dibanderol di bawah Rp 8 jutaan?
-
Hampir seratus website pemerintah India diretas jadi judol, bagaimana dengan Indonesia?
-
Menteri Perindustrian ungkap investasi Apple Rp 16 triliun belum cukup, kenapa?
