Inovasi anak bangsa, 'sulap' air keran jadi energi listrik

Ilustrasi penelitian ilmiah © 2016 techno.id
Techno.id - Untuk yang kesekian kalinya, sebuah inovasi baru kembali lahir dari dalam negeri. Kali ini, kreativitas anak bangsa tersebut berupa sebuah prototipe teknologi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik rumah tangga, yaitu 'menyulap' air keran menjadi energi listrik.
Inovasi baru ini lahir dari tiga orang mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya (FT-UB). Mereka adalah Muhammad Fatahila yang berperan sebagai sang mekanik, Hasan sebagai virtual & design, serta Rosihan Arby Harahap yang berperan sebagai seorang elektro.
"Alat ini bisa menghasilkan tegangan dan daya listrik optimal di angka 5 volt dan 1 watt, sehingga dapat digunakan untuk memasok kebutuhan listrik lampu LED atau diintegrasikan dengan pembangkit lain melalui sistem grid," ujar Fatahila selaku ketua tim.
Perangkat yang berupa generator mini ini diberi nama OASE. Dan selain lampu LED, OASE diklaim juga dapat digunakan di beberapa jenis lampu lainnya, seperti neon. Hanya saja, dibutuhkan inverter dan proses yang sedikit lebih lama karena membutuhkan energi listrik yang lebih besar.
Menurut sang ketua, mekanisme kerja perangkat yang dibuat dalam waktu dua pekan ini disambungkan dengan storage berupa baterai polymer atau aki. Selain dapat menyimpan energi, storage juga berfungsi untuk menjaga tegangan agar alus listrik yang keluar tetap dalam takaran yang stabil.
Dalam rencana pengembangan ke depan, lanjut Fatahila, alat yang dibuat di laboratorium elektronika tersebut akan dilengkapi dengan kontroler. Jika sudah sempurna, alat ini dapat dimuat ke dalam produk keran yang dijual di pasaran sebagai bentuk dukungan untuk slogan "home made energy".
Sebuah fakta menariknya, Fatahila bahkan juga mengungkapkan jika teknologi OASE ini tidak membutuhkan biaya produksi yang mahal dan nantinya dapat dikombinasikan dengan energi ramah lingkungan. Misalnya seperti teknologi tenaga surya atau kincir angin.
"Biaya produksi alat ini sangat murah, yakni hanya sebesar Rp 120.000. Sebelumnya alat ini juga berhasil menempati peringkat tiga di acara National Innovative Product Exhibition Contest (NAPEC) 2015 yang digelar oleh Program Studi Teknik Kimia FT-UB," paparnya.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Ajukan 10 pertanyaan personal ini ke ChatGPT untuk bongkar titik lemah bisnis UMKMmu, bikin buka mata
-
10 Prompt ChatGPT untuk bikin SOP UMKM yang khusus buat usahamu, bak konsultasi dengan ahlinya
-
10 Template prompt ChatGPT bikin script jualan produk UMKM di TikTok, idenya selalu fresh
-
Cara hapus chat WhatsApp secara otomatis dalam 24 jam atau 90 hari, memori HP jadi lega deh
-
Cara gampang kirim file di WhatsApp sampai 2 GB, ternyata gampang dan tak ribet
TECHPEDIA
-
Bisakah dapat Robux di Roblox secara gratis? Ini 10 faktanya agar tidak tergoda penipu
-
Detik-detik gelombang radio lawan sensor Jepang dan siarkan proklamasi kemerdekaan RI ke penjuru dunia
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal yang berbahaya!
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
LATEST ARTICLE
BEST PRODUCT Selengkapnya >
-
20 Template prompt ChatGPT untuk bikin balasan cepat WhatsApp untuk pelanggan UMKM, langsung sat-set
-
7 Peluang bisnis 2025 yang memanfaatkan kecanggihan AI, gratis tanpa modal dan bisa dilakukan sekarang
-
9 Aplikasi terbaru 2025 ubah gambar jadi tulisan pakai smartphone, tinggal foto langsung jadi
-
11 Aplikasi ramalan cuaca di Android dan iPhone terbaru di 2025, akurat dan gampang memahaminya