4 Tips memilih smartphone ala Asus

4 Tips memilih smartphone ala Asus

Hemat baterai

RAM, kapasitas penyimpanan internal, dan kamera memang bisa dijadikan acuan penting. Namun jangan lupakan satu hal yang juga tak kalah penting, yaitu baterai. Lalu, bagaimana maksud smartphone hemat baterai?

Di luar kapasitas, ada beberapa faktor penentu hemat tidaknya baterai sebuah smartphone. Mereka adalah prosesor, antena pencari sinyal, dan aplikasi bloatware.

Di opsi prosesor, perhatikan popularitas prosesor tersebut. Misalnya seperti apakah prosesor tersebut mengonsumsi daya terlalu besar, hingga prosesor berkinerja tinggi yang justru menyebabkan smartphone mudah panas (overheating).

Pada antena pencari sinyal, cari tahu apakah antena tersebut 'pintar' dalam mencari sinyal. Karena jika tidak, ia akan terus berusaha mencari hingga menyebabkan baterai smartphone terkuras secara sia-sia.

Ketiga, pandai-pandai melihat aplikasi yang masih berjalan di belakang layar (background app). Matikan background app jika dirasa tak perlu karena ia dapat menyerap daya besar, bahkan paket data!

Sebagai informasi tambahan, standar baterai smartphone saat ini adalah Lithium Ion (Li-Ion). Namun beberapa produsen sudah mulai beralih ke teknologi yang lebih baru, yakni Lithium Ion Polymer (Li-Po).

Sejauh ini, Li-Po sendiri diklaim memiliki daya tahan (umur) yang lebih baik dibanding Li-Ion. Selain itu, ia juga berbentuk lebih fleksibel (tipis) dan aman untuk diisi ulang tanpa harus menunggu baterai sekarat terlebih dahulu.

Terakhir, jangan sepelekan fitur penghemat daya baterai. Fitur ini bisa berupa pengaturan modus otomatis seperti modus performa ke modus hemat daya. Dengan fitur ini, penggunaan baterai bisa lebih efisien.

(brl/red)