Xylobands gelang konser Coldplay miliki cara kerja unik, desainernya ternyata pembuat sex toy

Xylobands gelang konser Coldplay miliki cara kerja unik, desainernya ternyata pembuat sex toy

Techno.id - Baru-baru ini jagat dunia hiburan Tanah Air dihebohkan dengan rencana konser band kenamaan Coldplay yang akan digelar pada 15 November 2023 di Gelora Bung Karno, Jakarta. Nah saat konser berlangsung, nantinya penonton bakal disematkan sebuah gelang bernama Xylobands. Gelang tersebut sudah menjadi ciri khas saat Chris Martin cum suis (cs) bersenandung.

Gelang Xylobands tersebut bisa memancarkan cahaya selama konser berlangsung. Gelang akan mengeluarkan cahaya warna-warni dan bisa menimbulkan kesan meriah, megah, berwarna, hingga memberikan warna bernuansa berbeda sesuai dengan lagu yang tengah dimainkan.

Setiap lagu yang dimainkan akan memberikan pencahayaan berbeda di dalam gelang. Dengan begitu, suasana konser akan makin hidup dan penonton bakal mendapatkan pengalaman seru dan menyenangkan. Xylobands bahkan mengeluarkan warna yang membuat efek dramatis pada lagu tertentu.

Nah, bagi sobat yang penasaran bagaimana cara kerja Xylobands, berikut techno.id sajikan ulasan mengenai gelang konser Coldplay, yang dihimpun dari berbagai sumber.

Apa itu Xylobands

Xylobands gelang konser Coldplay miliki cara kerja unik, desainernya ternyata pembuat sex toy foto: xylobands.com

Berdasarkan wawancara vokalis Coldplay, Chris Martin pernah memberikan keterangan bahwa Xylobands yang diberikan pada saat konser berlangsung merupakan karya dari Jason Regler. Ia dulu adalah pembuat sex toy, dan memiliki sebuah perusahaan bernama RB Concept yang merancang Xylobands.

Ada seorang pria bernama Jason yang suka Coldplay. Dia pernah membuat sex toy bergetar dari ponsel. Pada dasarnya, dia adalah penemu. Dia datang ke Glastonbury dan punya ide saat kami main musik, untuk membuat gelang bercahaya itu, kata Chris Martin yang dikutip techno.id dari NME, Sabtu (13/5).

Xylobands merupakan gelang yang berisi dioda pemancar cahaya, atau bisa disebut lampu-lampu kecil berwarna, serta penerima (receiver) frekuensi radio. Melalui sistem receiver, gelang dapat dikendalikan oleh pihak yang melakukan distribusi gelang tersebut atau panitia konser. Artinya pengguna tidak bisa melakukan pengaturan pencahayaan secara mandiri.

Pihak kontroler dalam hal ini adalah panitia bisa mengendalikan status, dan warna lampu dari Xylobands yang dipakai penonton. Kontrol bisa dilakukan melalui laptop yang sudah terinstal dengan software khusus agar dapat mengakses receiver di dalam gelang. Xylobands juga bisa dikontrol melalui sejumlah alat pengendali portabel atau remot yang dipegang panitia.

(brl/red)