Teknologi termasuk empat besar industri yang dekat dengan suap!
Techno.id - Anda jangan mengira kalau di dalam lingkup industri teknologi, tidak ada pelaku usaha yang "kotor". Nyatanya, berdasarkan riset yang dihimpun oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), teknologi informasi dan komunikasi (TIK) termasuk sebagai salah satu "lahan terbasah" di dunia.
OECD, melalui Foreign Bribery Report-nya, secara gamblang menyebut beberapa industri multinasional dengan kasus penyuapan yang tinggi, termasuk industri TIK. Analisis tersebut bersumber dari pengkajian kasus suap global mulai tahun Februari 1999 sampai Juni 2014. Di sana, terpampang jelas bahwa industri TIK bertengger di peringkat keempat dengan bukti kasus penyuapan sebanyak 10 persen.
Dalam survei tersebut, muncul juga nama-nama industri yang ternyata rajin mempraktikkan suap. Di posisi pertama, ada industri ekstraktif dengan persentase penyuapan mencapai 19 persen. Sedangkan di posisi kedua dan ketiga, ada bidang industri konstruksi serta transportasi dan pergudangan yang sama-sama memiliki 15 persen porsi kasus. Sementara itu, industri pabrik dan kesehatan berada setingkat di bawah industri TIK dengan delapan persen.
Memang, penyuapan di industri teknologi tidak separah industri ekstraktif. Namun, dengan adanya potensi untuk menyeleweng seperti ini, kawalannya tentu harus semakin ketat. Apalagi teknologi di masa mendatang juga akan terus berkembang.
Semoga saja pelaku industri TIK asal Indonesia tak punya peran besar dalam persentase tersebut.