Penggemar produk Apple mulai mengembalikan headset Vision Pro, inilah alasannya

Penggemar produk Apple mulai mengembalikan headset Vision Pro, inilah alasannya

Techno.id - Headset Apple Vision Pro yang baru saja diluncurkan telah mendapatkan beberapa tinjauan (review) yang sangat beragam sejak dirilis. Ternyata tidak semua orang terkesan dengan headset VR premium generasi baru ini

Bahkan perangkat yang dibanderol seharga USD3.499 atau sekiitar Rp54,6 juta itu dianggap masih belum bisa menandingi headset Quest 3 keluaran Meta. Apalagi setelah Mark Zuckerberg sebagai CEO Meta mencoba Apple Vision Pro baru-baru ini dan diposting di akun instagram pribadinya.

Dalam unggahan tersebut Zuckerberg menyebutkan headset Meta Quest bukan hanya sebagai alternatif yang lebih murah daripada Vision Pro, tetapi juga lebih baik baik dari sisi bobot, kontrol berbasis gerakan, dan kurangnya keserbagunaan Apple Vision Pro.

Penggemar produk Apple mulai mengembalikan headset Vision Pro, inilah alasannya foto: apple

Tak heran jika banyak pengguna yang saat ini melakukan pengembalian dana (refund) setelah Apple membuka program pengembalian selama 14 hari. Seperti dilaporkan Reddit, beberapa alasan paling umum mengapa penggemar Apple mengembalikan headset Vision Pro termasuk masalah kenyamanan. Faktanya headset ini sangat berat, sekitar 2290 gram yang menyebabkan sakit kepala pengguna awal setelah hanya 10 menit penggunaan.

Selain itu meski headset ini memiliki layar praktis di bola mata pengguna, tetapi juga tidak baik untuk ketegangan mata. Tidak diketahui apakah Vision Pro memiliki filter pemblokiran cahaya biru?

Pengguna Reddit Affectionate_Ear_743 mengatakan dirinya sebagai pengguna ekosistem Apple, merasa kecewa dan masih sakit kepala karena memakainya selama sekitar satu jam terakhir.

Penggemar produk Apple mulai mengembalikan headset Vision Pro, inilah alasannya foto: apple

Alasan lainnya mengapa pengguna mengembalikan Apple Vision Pro mereka adalah karena pembelian yang terasa lebih seperti pertaruhan. Dapat dimengerti jika produk generasi pertama ini tidak sempurna, tetapi dengan kinerja di bawah standar yang dibanderol dengan harga selangit tentu saja tidak dapat dimaafkan dalam pandangan pengguna.

Terlepas dari semua keluhan, para pengguna berharap Apple memperbaiki produk mereka termasuk menambahkan lebih banyak fitur dan fungsionalitas ke Apple Vision Pro sehingga pengguna tidak merasa terlalu kecewa dan kehabisan uang. Tak heran jika saat ini masih banyak pengguna yang memilih perangkat serupa yang berbasis Android.

(brl/red)