Penelitian: Internet ternyata tidak membuat manusia lebih pintar

Techno.id - Ketika manusia tinggal dengan seorang pasangan dalam satu ruangan, secara tidak langsung mereka akan saling berbagi ingatan. Manusia akan mengingat kegiatan yang sering dilakukan oleh pasangannya tanpa disengaja, begitu pun sebaliknya.
Di dalam dunia penelitian, fenomena ini dikenal dengan sebutan sistem memori transaktif. Fenomena ini sangat wajar terjadi karena manusia adalah makhluk sosial. Faktanya, memori transaktif juga telah menyebabkan manusia lebih mudah karena tidak hidup secara individu.
- Ini dampaknya kalau sampai kecanduan jejaring sosial Penelitian dari University of Edinburgh menemukan bahwa kecanduan jejaring sosial bisa menyebabkan turunnya kemampuan berpikir seseorang.
- Orang cerdas percaya orang lain sesuai tingkat kejujurannya Mereka yang tergolong cerdas mampu mengalisis seberapa jujur seseorang saat berinteraksi.
- 5 Alasan ilmiah seseorang betah habiskan waktu lihat IG Story Saking menariknya informasi di Instagram Story itu, tak sedikit orang yang kemudian menjadi kecanduan.
Namun setelah dilakukan penelitian, ternyata ditemukan sebuah indikasi bahwa manusia juga memperlakukan internet sebagai mitra memori transaktif. Manusia semakin cenderung mengandalkan kemudahan mengakses pengetahuan melalui internet daripada mengandalkan pengetahuan internal.
Setidaknya itulah hasil yang didapatkan oleh sekelompok peneliti dari Yale University. Penelitian yang diterbitkan di Journal of Experimental Psychology ini mengungkapkan, manusia lebih percaya diri untuk menjelaskan sebuah topik yang didapat dari internet walaupun tidak berhubungan dengan keahliannya. Namun bagaimana bisa?
Untuk mendapatkan kesimpulan seperti itu, penelitian ini dilakukan secara terpisah ke dalam beberapa tahap dan telah melibatkan sekitar 131-280 peserta dari Amazon's Mechanical Turk.
Di tahap awal, para peserta dibagi ke dalam dua kelompok, sebut saja kelompok A dan kelompok B. Kedua kelompok ini kemudian diberi serangkaian pertanyaan yang harus dijawab dengan penjelasan. Kelompok A diberi kesempatan untuk mencari jawaban melalui media internet, sedangkan kelompok B adalah sebaliknya.
Percobaan tahap awal kemudian membuahkan hasil bahwa kelompok A ternyata memberikan jawaban dengan rasa percaya diri yang lebih tinggi daripada kelompok B.
Di tahap selanjutnya, kedua kelompok ini kembali diberi serangkaian pertanyaan. Kali ini, kelompok A juga tidak diperbolehkan untuk mencari jawaban melalui internet.
Hasil yang didapat ternyata tidak berubah, kelompok A masih memberikan jawaban dengan lebih percaya diri.
Untuk tahap akhir, peneliti menambahkan satu kelompok baru, sebut saja kelompok C. Kelompok C kemudian diberi serangkaian pertanyaan sebanyak dua tahap yang juga harus dijawab dengan penjelasan. Tahap pertama, kelompok C tidak diperbolehkan untuk mencari jawaban melalui internet, sedangkan tahap kedua diperbolehkan.
Hasilnya, kelompok C berperilaku sama persis seperti kelompok B pada tahap awal dan seperti kelompok A pada tahap kedua. Hasil dari perilaku kelompok C ini telah membuktikan bahwa ternyata internet dapat membawa sebuah dampak terhadap memori transaktif manusia.
Dari ketiga tahap tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa hal seperti ini berpotensi untuk membuat manusia cenderung lebih mengandalkan kemampuan internet daripada 'mengasah' kemampuan internal manusia itu sendiri. Dengan kata lain, mereka mengkhawatirkan kemampuan otak yang tidak mengalami pengembangan karena rasa ketergantungan internet.
Namun sayangnya kelemahan dari penelitian ini adalah serangkaian pertanyaan itu sendiri. Salah satu contohnya adalah kelompok A ketika diberi serangkaian pertanyaan. Kelompok A berpotensi untuk 'benar-benar mencari jawaban yang benar melalui internet', atau 'hanya sekadar mencari tahu jawaban kemudian menjelaskan ulang sebaik mungkin dengan gaya bahasa sendiri'.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua