Peneliti temukan sistem WiFi yang tak boros baterai

Ilustrasi perangkat yang menggunakan metode Passive WiFi © 2016 YouTube.com / University of Washington Computer Science and Engineering
Techno.id - Peneliti asal University of Washington baru-baru ini mengklaim telah berhasil menemukan sebuah sistem jaringan WiFi yang diklaim tak akan boros baterai. Ya, sistem yang juga dikenal dengan nama Passive WiFi ini diklaim 10.000 kali lebih sedikit mengonsumsi daya baterai perangkat yang terhubung dengan sumber jaringan WiFi.
Sebagaimana diketahui, metode koneksi pada sistem WiFi yang ada selama ini memang cukup membuat daya baterai perangkat yang terhubung akan cepat habis. Nah, berawal dari ketidakpuasaan akan metode konvensional yang telah digunakan selama inilah akhirnya para peneliti menciptakan sistem baru tersebut.
- Wi-Fi vs data selular, mana yang lebih banyak menguras baterai ponsel kamu? Daya tahan baterai akan tergantung pada kualitas dan kekuatan jaringan
- 5 Alasan mengapa Wifi lebih hemat baterai dibanding data selular Optimalkan penggunaan baterai ponsel kamu
- 14 Trik sederhana yang dapat meningkatkan masa pakai baterai iPhone Ada beberapa trik yang dapat kamu terapkan untuk menghemat baterai iPhone
Seperti dilansir oleh TrustedReviews (24/2/16), sistem terbaru ini memisahkan operasi digital dan analog dalam transmisi radio yang diklaim menjadi salah satu penyebab daya tahan baterai pada perangkat yang terhubung ke jaringan WiFi jadi lebih cepat habis dayanya.
Nah, untuk mewujudkan sistem terbaru yang tak boros baterai itulah para peneliti juga dilaporkan mengembangkan suatu perangkat perantara yang mengusung metode koneksi cukup unik yakni dengan menghubungkan ke dinding dan berurusan secara eksklusif dengan fungsi analog. Para peneliti menggunakan serangkaian sensor yang dikabarkan hanya mengambil sedikit daya untuk kemudian mengambil sinyal dari router dan menghasilkan apa yang dikenal sebagai paket WiFi dengan menyebarkan sinyal menggunakan saklar digital.
Setiap perangkat yang ingin terhubung ke router kabarnya dapat terkoneksi dengan sensor dan membuat konsumsi daya jadi lebih kecil ketimbang perangkat harus langsung terkoneksi dengan sumber WiFi.
Menariknya, para peneliti menemukan jika sensor dan perangkat mobile dapat terkoneksi pada jarak sekitar 30,5 meter. Selain itu, sensor pada sistem Passive WiFi dilaporkan dapat mengirimkan sinyal pada tingkat bit hingga 11 megabit, yang sebenarnya lebih lambat dari kecepatan maksimal tetapi 11 kali lebih cepat dari Bluetooth.
Saat ini, pihak peneliti mengklaim bahwa sistem Passive WiFi masih belum siap digunakan. Mereka berdalih masih membutuhkan beberapa penelitian lagi untuk mengembangkan sistem alias metode supaya dapat bekerja secara maksimal menghantarkan sinyal WiFi ke perangkat mobile.
RECOMMENDED ARTICLE
- Pemerintah Seoul berikan fasilitas free WiFi di seluruh ruang publik
- Tak lama lagi, teknologi 4,5G bakal dikenalkan pada publik
- Samsung dan Qualcomm jalin kerja sama buat teknologi LTE-U
- Pakai sinyal WiFi, peneliti temukan metode analisis perangkat keamanan
- Cari jaringan WiFi terbaik? Pergilah ke-20 negara ini
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua