Pembantu.com alternatif jasa pembersih rumah

Pembantu.com alternatif jasa pembersih rumah

Techno.id - Berawal dari pengalaman pribadi kesulitan untuk mencari pembantu di Jakarta dan terbatasnya informasi mengenai pekerja, tercetuslah ide membuat sebuah situs yang menyediakan layanan informasi mengenai asisten rumah tangga yakni Pembantu.com

Berdiri sejak Juni 2013, Pembantu.com merupakan marketplace atau portal bagi penyalur mengiklankan pekerja mereka dengan cara meng-upload. Nantinya bila pekerja sudah mendapatkan order, profil pekerja bersangkutan akan dihapus oleh penyalurnya sendiri.

"Tugas pembantu.com adalah menjaga ketertiban proses iklan ini," ungkap Nasrussalam Zakaria ,Founder Pembantu.com

Portal ini menyediakan dua jenis layanan yakni membership dan pemesanan langsung. Dengan menjadi member, pelanggan dikenakan biaya Rp 100.000 untuk tiga bulan masa keanggotaan di mana pelanggan bisa melihat info penyalur (nama, nomor telepon, alamat lengkap) dan memesan sendiri. Sementara itu melalui pemesanan langsung, pelanggan dapat langsung memesan online (klik Pesan Sekarang) untuk mendapatkan pekerja tanpa harus menghubungi penyalur. Biaya pemesanan (order fee) adalah Rp 200.000/order.

Untuk mekanismenya, customer bisa mengunjungi www.pembantu.com dan memilih pekerja yang diinginkan dengan klik Pesan Sekarang di profil pekerja. Laly mengisi formulir yang disediakan dan klik Kirimkan. Pekerja yang dipesan akan dihubungkan oleh staf admin Pembantu.com kepada pemesan.

Pembantu.com alternatif jasa pembersih rumah



Saat ini Pembantu.com bekerja sama dengan sekitar 70 penyalur. "Jumlah mereka (penyalur) terus meningkat sejalan dengan meluasnya partisipasi penyalur sebagai pengiklan. Pembantu.com terbuka untuk semua agency di Indonesia," ungkap Nasrussalam.

Segmen utama layanan ini adalah keluarga kelas menengah ke atas yang tersebar di 86 kota di Indonesia. Saat ini customer terbanyak masih berdomisili di sekitar Jakarta (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi) dan Surabaya. "Tetapi permintaan juga banyak dari Bandung, Palembang, Denpasar, Semarang, beberapa kota lainnya di pulau Jawa dan Kalimantan. Kami tidak menyasar segmen yang berbeda-beda (tidak ada segmentasi pasar)," imbuh Nasrussalam.

(brl/red)