Pegiat OpenBTS kritisi kerja sama operator dengan balon Google

Project Loon Google © 2015 owengildersleeve.com
Techno.id - Baru-baru ini pemerintah mendukung kerja sama uji coba pelaksanaan balon internet Google yang dilakukan oleh tiga operator selular Telkomsel, XL, dan Indosat. Dalam uji coba tersebut, ketiga operator akan menyediakan spektrum di frekuensi 900 MHz untuk balon internet Google.
Namun nampaknya, dukungan tersebut menimbulkan 'kecemburuan' berbagai pihak terkait. Selain Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang sesalkan kerja sama uji coba tersebut, pegiat openBTS juga menyesalkan hal tersebut.
Dilansir oleh Merdeka.com (31/10/15), menurut Direktur ICT Watch, Donny BU, pemerintah seharusnya memperkenankan dan mendukung openBTS atas dasar 'netralitas teknologi'.
"Kami memberikan perhatian kritis atas rencana implementasi teknologi balon internet Google di Indonesia, yang nota kesepahamannya baru saja ditandatangani antara Google dengan Telkomsel, XL Axiata dan Indosat," ujarnya dikutip dari Merdeka.com.
"Pemerintah haruslah melakukan upaya yang sama agar teknologi alternatif, semisal OpenBTS, diperkenankan pula menggunakan frekuensi 900 MHz untuk penelitian dan pengembangan," imbuhnya.
Kata Donny, teknologi OpenBTS ini merupakan teknologi yang telah terbukti dapat dikembangkan dari dan oleh masyarakat Indonesia untuk membantu mengatasi kesenjangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, juga dalam situasi gawat darurat bencana.
Namun sayangnya, teknologi ini masih kesulitan lantaran belum mendapat dukungan yang memadai dari operator selular dalam skema kerjasama bentuk apapun.
"Ketika bicara 'netralitas teknologi' pun kedaulatan teknologi, maka kini harapan tertumpu pada Kementerian Komunikasi dan Informatika agar dapat memberikan dukungan yang sama kepada OpenBTS, juga kepada teknologi alternatif lainnya bila ada, sebagaimana telah diberikan terlebih dahulu kepada Project Loon Google. Kami juga meminta kepada operator telekomunikasi Indonesia, hendaknya sepenuh hati mendukung penelitian dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, semisal OpenBTS, yang sejatinya telah dan dapat dilakukan secara mandiri oleh putra-putri Indonesia," terangnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Jajal balon Google, operator Indonesia sediakan frekuensi 900 Mhz
- Deal, tahun depan "tower terbang" Google mulai diuji coba di Indonesia
- Menkominfo dukung Project Loon Google, asal...
- Ooredoo mengaku tak berminat tambah saham di PT Indosat
- Laba tumbuh 10 persen, XL klaim ini berkat kebijakan transformasi
HOW TO
-
Cara terbaru mentransfer pesan WhatsApp dari iOS ke Android, ternyata gampang banget di 2025 ini
-
Trik jitu bersihkan port audio iPhone dari debu tanpa merusak, ternyata segampang ini
-
Cara terbaru buka dan mengonversi file gambar HEIC ke JPEG di Windows 10 atau 11, gampang ternyata
-
Cara terbaru buka WhatsApp saat bermain game tanpa menutup aplikasi, ini fitur yang dibutuhkan
-
Cara mengunci chat WhatsApp (WA) dengan fingerprint atau screenlock, biar rahasia tetap aman
TECHPEDIA
-
Bisakah dapat Robux di Roblox secara gratis? Ini 10 faktanya agar tidak tergoda penipu
-
Detik-detik gelombang radio lawan sensor Jepang dan siarkan proklamasi kemerdekaan RI ke penjuru dunia
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal yang berbahaya!
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Bisakah dapat Robux di Roblox secara gratis? Ini 10 faktanya agar tidak tergoda penipu
-
Detik-detik gelombang radio lawan sensor Jepang dan siarkan proklamasi kemerdekaan RI ke penjuru dunia
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal yang berbahaya!
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang