NSA khawatir kejahatan cyber di masa depan akan semakin parah

Ilustrasi cyber crime © 2015 techno.id
Techno.id - Dewasa ini, kejahatan cyber tengah menjadi sorotan oleh banyak pihak. Sebut saja seperti wacana pemerintah Indonesia untuk membentuk lembaga Badan Cyber Nasional atau situs perselingkuhan Ashley Madison yang baru saja diretas.
Pertanyaannya, apa yang akan terjadi dengan kejahatan cyber di masa depan? Apakah akan menjadi semakin berkurang atau justru sebaliknya? Setidaknya hal inilah yang saat ini tengah diprediksi oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA).
- 5 Teknologi baru ini ancam keamanan pengguna internet Salah satunya dimanfaatkan untuk hoax.
- 5 Prediksi ancaman keamanan digital di tahun 2016 WatchGuard Technologies: Para pelaku cyber crime bakal semakin pandai
- Hendak bangun BCN, pemerintah didukung banyak pihak Rencana pembentukan BCN oleh pemerintah didukung oleh banyak pihak.
Ironisnya, lembaga yang dilengkapi dengan segudang peralatan canggih itu justru mengkhawatirkan jika kejahatan cyber di masa depan akan semakin parah. Pasalnya, teknologi akan terus berkembang dan akan berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.
Seperti dikutip dari BGR (25/08), seorang ahli NSA mengatakan, komputer masa depan (Quantum) akan tersedia dalam kurun waktu 50 tahun ke depan. Ia pun meyakini jika quantum nantinya akan mampu menembus sistem enkripsi tercanggih saat ini.
"Komputer quantum akan mampu memecahkan masalah enkripsi matematika seperti integer factorization, discrete logarithm mod primes dan elliptic curve discrete logs," ungkap seorang ahli NSA kepada International Business Times.
Menurutnya, komputer quantum kemungkinan tidak akan tersedia untuk pengguna biasa. Namun, ia meyakini jika badan intelijen negara lain akan mampu menerobos pertahanan AS yang terhubung dengan internet melalui komputer quantum.
Guna menghadapi kemungkinan tersebut, NSA saat ini tengah berusaha untuk menjalin kerja sama dengan para perusahaan investor dan instansi pemerintah untuk menciptakan komputer quantum dengan sistem enkripsi tercanggih yang pernah dibuat.
"Perlu dicatat bahwa kami tidak bermaksud meminta para vendor (komputer) untuk berhenti memproduksi algoritma Suite B (RSA 3072-bit, AES 256-bit, Elliptic Curve P-384) atau berhenti menggunakan algoritma tersebut," ujar NSA.
"Sebaliknya, kami ingin memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi para vendor dan pelanggan kami saat ini sebagaimana kami mempersiapkan perangkat quantum yang aman di masa depan," imbuhnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- China-Indonesia Mobile Game Conference jembatani industri mobile game
- Tidak bisa di akses, website Revolusi Mental diakui diretas
- TNI siap koordinasi terkaitan Badan Cyber Nasional
- DPR belum diajak bicara perihal Badan Cyber Nasional
- Gawat, dolar melambung bikin Lenovo berencana naikkan harga produk
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini