Negara berkembang keluhkan lemahnya keamanan internet

Ilustrasi sistem keamanan internet
Techno.id - Banyaknya kasus peretasan situs resmi pemerintahan dan organisasi lainnya menunjukkan bahwa sistem keamanan internet masih lemah. Bahkan, negara berkembang sekalipun juga mengalami hal yang sama. Hal ini harus segera ditindak lanjuti dan lebih meningkatkan perlindungan data di dalamnya.
Menurut Lyon Poh, Konsultan Keamanan Dunia Maya (KPMG), "Lemahnya pengawasan terhadap dunia maya terjadi karena biasanya negara berkembang lebih terfokus pada pertumbuhan ekonomi, sehingga keamanan jaringan dunia maya menjadi terlupakan."
-
Pemerintah susun langkah untuk cyber security Cyber security untuk hadapi modus-modus kejahatan di dunia cyber yang berpotensi mengancam roda perekonomian dan keamanan negara.
-
Di saat semua online, keamanan data mutlak diperlukan Harapannya Pemerintah dapat menghasilkan white paper kapasitas keamanan cyber di Indonesia.
-
Soal kemanan cyber, Indonesia bahkan sudah tertinggal dari Malaysia "... mereka [Malaysia] bisa memproteksi warganya untuk mencegah dalam hal cyber crime"
Hal ini bisa saja merugikan negara tersebut bila tidak diberikan penanganan khusus untuk mengamankan jaringan internet. "Dalam World Economic Forum 2015, disimpulkan jika terlambat mengadopsi pengamanan dunia maya, maka kerugian dapat mencapai hingga Rp 3 Triliun dolar Amerika pada 2020," kata Lyon Poh di Hotel Hyatt, Jakarta.
Seharusnya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga lebih memperhatikan permasalahan lemahnya sistem keamanan internet ini. Pasalnya, UMKM merupakan salah satu komponen utama penunjang pasokan global.
"Kebanyakan UMKM mungkin tidak memahami kerumitan dari rantai pasokan global di mana mereka menjadi bagian di dalamnya, sehingga mereka tidak menyadari kerugian yang dapat diterima apabila sistem mereka diretas," ujarnya.
Namun, ada solusi untuk mengatasi sistem keamanan yang lemah tersebut, seperti menciptakan kebersihan di dalam dunia maya, membangun mekanisme lacak dan tanggap, saling berbagi informasi di dalam forum kelompok industri, memperkuat intelijen atas ancaman, dan melakukan praktik-praktik yang baik.
RECOMMENDED ARTICLE
- Bermodalkan internet, perhotelan India terus menggeliat hebat
- Rusia ingatkan warganya untuk berhati-hati menggunakan meme
- 5 Negara dengan koneksi internet tercepat di dunia tahun 2015
- Hacker yang pernah mencuri uang Bill Gates tertangkap (lagi)!
- Situs ini berisi ratusan hacker yang menawarkan jasanya pada Anda
HOW TO
-
Perlukah membawa laptop saat mudik? ini 10 rekomendasi tablet untuk WFA saat mudik
-
10 Cara efektif mengamankan HP dari pencuri saat mudik, hati-hati ya!
-
8 Cara mengatur smartphone agar bisa melantunkan Al-Quran semalaman tanpa khawatir baterai rusak
-
10 Rekomendasi aplikasi android terbaik untuk belajar Al-Quran bagi anak-anak
-
10 Rekomendasi merawat smartphone untuk driver ojek online, ini caranya biar waterproof
TECHPEDIA
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
-
10 HP Xiaomi in bakal kebagian AI DeepSeek, bisa kalahkan AI dari Google atau ChatGPT?
-
Waspada, undangan pernikahan palsu lewat HP ini berisi virus berbahaya
-
Bocoran Smartphone Samsung layar lipat tiga, dari HP kecil jadi tablet layar lebar
-
Israel pakai spyware serang WhatsApp, targetkan lebih dari 100 jurnalis dan aktivitis
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
-
10 HP Xiaomi in bakal kebagian AI DeepSeek, bisa kalahkan AI dari Google atau ChatGPT?
-
Waspada, undangan pernikahan palsu lewat HP ini berisi virus berbahaya
-
Bocoran Smartphone Samsung layar lipat tiga, dari HP kecil jadi tablet layar lebar