Ketum iDEA curiga draft RPP e-commerce tak kunjung dibagikan

Google AdWords © 2015 harapartners.com
Techno.id - Sikap tidak kooperatif dan transparannya sikap pemerintah melalui Kementrian Perdagangan (Kemendag) terhadap draf uji publik Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang perdagangan politik sangat disayangkan oleh Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA) Daniel Tumiwa.
"Kami menyayangkan acara sosialisasi RPP kemarin karena draft tidak dibagikan. Jadi kita tidak tahu isi dan sulit kasih masukan," kata Daniel seperti dikutip Merdeka (19/06/2015).
- Asosiasi e-commerce kecewa dengan sikap Kementerian Perdagangan Asosiasi e-commerce Indonesia mengaku kecewa dengan sikap tak kooperatif Kementerian Perdagangan terkait masalah RPP perdagangan elektronik.
- Sejalan dengan idEA, IDTUG anggap bisnis e-commerce bersifat unik IDTUG: Peraturan RPP tidak bisa disamakan dengan undang-undang perdagangan yang lain, ada keunikan yang harus dipahami.
- Kabar baik dari Asosiasi E-commerce Indonesia Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Daniel Tumiwa, mengatakan tahun 2016 ini merupakan tahun yang istimewa bagi industri e-commerce.
Lebih jauh, Daniel mencurigai bahwa ada kejanggalan di dalam draft yang enggan dibagikan kepada pelaku industri e-commerce tersebut. "Ada yang janggal," singkat Daniel.
Namun demikian, Daniel masih enggan untuk berkomentar mengenai topik kejanggalan di draft RPP tersebut. Daniel juga mengaku pasrah dan akan tetap menunggu proses pengesahan draft RPP resmi dari Kemendag untuk uji publik.
Sebagaimana diketahui, wacana mengenai RPP ini telah berjalan selama dua tahun lamanya. Namun hingga kini, pemerintah tidak pernah sekalipun memberikan iDEA kesempatan untuk mengakses materi draft. Lebih jauh, pemerintah bahkan tidak memberikan informasi apapun terkait status dokumen.
Permintaan formal maupun informal pun sudah disampaikan di dalam beberapa kesempatan oleh iDEA. Anehnya, undangan pertemuan justru dikirim sehari sebelum acara digelar. Bahkan, setelah acara selesai pun draft RPP tidak dibagikan kepada para peserta asosiasi.
"Peran regulasi sangatlah besar dalam menentukan masa depan industri suatu negara. Regulasi yang tidak kondusif dapat beresiko menghambat pertumbuhan atau bahkan mematikan industri e-commerce nasional yang saat ini masih dalam tahap perkembangan awal," tegas Daniel.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini