Jadi raksasa e-commerce, Indonesia harus perhatikan 3 faktor ini

Ilustrasi Blanja.com © techno.id
Techno.id - Jumlah populasi sekitar 250 juta jiwa memiliki kekuatan besar di segala bidang, termasuk industri bisnis online. Bahkan, banyak kalangan menyetujui Indonesia punya potensi besar sebagai negara e-commerce terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Pasar Indonesia baru bisa mencetak angka US$ 1,3 miliar di tahun 2013. Namun, angka itu diprediksi bakalan meningkat dengan pesat hingga menyentuh angka sekitar US$ 25-30 miliar di tahun 2017 mendatang. eMarketer menyebutkan Indonesia menjadi negara dengan industri e-commerce terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2017.
- idEA klaim pantau tiap proses roadmap e-commerce Indonesia idEA menyatakan komitmennya untuk berperan aktif selama proses penyusunan, implementasi, hingga evaluasi road map e-commerce.
- Perhelatan akbar e-commerce Indonesia siap berlangsung April 2016 Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) dijadwalkan terselenggara pada tanggal 27-29 April mendatang.
- Pertumbuhan e-commerce Indonesia tak lepas dari Facebook Pertumbuhan e-commerce Indonesia diprediksi akan berada di tingkat teratas pada tahun 2016 hingga 2017
Aulia E. Marinto selaku CEO PT Metraplasa penyedia Blanja.com mengamini prediksi soal kekuatan besar negara ini. “Indonesia itu punya potensi yang terus membesar secara pasar, skala maupun kekuatan ekonominya. Kita bisa jadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara soal bisnis e-commerce,” ujarnya.
Asosiasi e-Commerce Indonesia menyebutkan prediksi itu bisa terwujud asalkan berbagai pihak ikut saling bantu demi kemajuan bisnis digital Tanah Air. Ia menyebutkan setidaknya ada 3 faktor penting yang perlu dibenahi agar optimalisasi industri e-commerce bisa terwujud.
“Pertama itu infrastruktur internet harus ditingkatkan. Seandainya saja di daerah lain internetnya seperti Jakarta, e-commerce Indonesia akan tumbuh,” ujar Marine Novita, tim humas idEA dalam jumpa pers yang digelar di Artotel Hotel, Jakarta.
Menurutnya, kondisi internet di Indonesia yang masih belum merata jadi salah satu penyebab e-commerce lambat berkembang. Bahkan, Marine menyebutkan, layanan internet di Indonesia masih mahal dan terbilang lambat dibandingkan negara-negara lain.
Faktor ke-2 yang perlu ditingkatkan demi mendorong pertumbuhan e-commerce di Indonesia versi idEA ialah penggunaan layanan perbankan. Kartu kredit dan internet banking diklaim bakalan cukup ampuh mendorong pertumbuhan industri e-commerce.
“Masih banyak orang yang belum menggunakan layanan perbankan di sini. Padahal, layanan perbankan cukup penting untuk menopang pertumbuhan e-commerce, kan mereka bisa bayar pakai kartu kredit atau internet banking buat belanja online,” imbuhnya.
Edukasi disebutkan sebagai faktor utama lainnya yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat dianggap idEA perlu dilakukan dalam rangka mendukung penetrasi industri e-commerce Tanah Air.
“Masih perlu edukasi supaya masyarakat tahu seperti apa e-commerce. Supaya mereka kenal fitur-fitur dan cara belanjanya, sistem pembayaran maupun keamanan yang ada di e-commerce, itu semua perlu edukasi dari banyak pihak,” tandas Marine.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini