Inilah alasan mengapa laptop harus dikeluarkan dari dalam tas saat pemeriksaan di bandara

foto: freepik.com/wavebreakmedia_micro
Techno.id - Banyak dari kamu pasti sering melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Nah biasanya petugas keamanan di bandara meminta penumpang mengeluarkan laptop mereka dari dalam tas.
Mungkin banyak yang bertanya, apa hubungannya laptop dengan keamanan? Sebagai informasi, keamanan bandara berubah secara drastis setelah peristiwa penyerangan 11 September 2001 silam atau yang lebih dikenal peristiwa 9/11.
- 10 Momen awkward cek keamanan bandara, bikin mikir kemana-mana Petugas keamanan dan si calon penumpang sama-sama terlihat canggung gitu.
- 6 Tips jitu menghindari pencurian koper di bandara saat mudik Kita harus teliti dan memperhatikan barang bawaan.
- Meski ada airplane mode, mengapa ponsel harus mati saat di pesawat? Meski ada mode airplane, ponsel tetap harus dimatikan di pesawat.
Sebelum peristiwa tersebut, penumpang pesawat terbang dapat melewati pemeriksaan keamanan dengan tas jinjing yang penuh dengan berbagai perlengkapan perjalanan. Namun setelah peristiwa 9/11, proses pemeriksaan di bandara di seluruh dunia berubah.
Bahkan di beberapa negara para peumpang diharuskan melepas sepatu, ikat pinggang, dan pakaian luar seperti jaket, serta mengeluarkan ponsel, laptop, cairan, dan apa pun yang dapat digunakan sebagai bagian dari alat peledak.
Dari situlah metode pemeriksaan yang lebih canggih dikembangkan untuk mengidentifikasi ancaman tertentu secara efektif. Memang saat ini beberapa negara tidak mengharuskan penumpang melepas sepatu saat melewati pemeriksaan keamanan.
Namun untuk laptop ada pengecualian. Alasan utama mengapa penumpang harus mengeluarkan laptop dari tas adalah karena baterai dan komponen mekanis lain yang ada di laptop terlalu padat untuk ditembus sinar X, terutama jika sistem pemindaiannya sudah lawas. Hal yang sama berlaku untuk kabel daya dan perangkat lain seperti tablet dan kamera.
Dengan adanya barang-barang tersebut di dalam tas penumpang, petugas keamanan tidak dapat menggunakan gambar yang dipindai untuk menentukan apakah ada risiko atau tidak. Mereka harus menandai tas untuk penggeledahan fisik. Karena itu akan lebih mudah jika semua perangkat elektronik dikeluarkan sejak awal.
Selain itu laptop di dalam tas juga dapat menutupi barang-barang lain dari pandangan sinar-X yang mungkin berbahaya. Bahkan dalam beberapa kasus, penumpang diminta untuk menyalakan laptop untuk membuktikan bahwa perangkat itu benar-benar komputer yang berfungsi.
Tapi kini beberapa bandara di dunia telah meningkatkan pemindaian 3D berbasis AI yang memungkinkan penumpang melewati tas mereka melalui keamanan tanpa harus mengeluarkan laptop.
RECOMMENDED ARTICLE
- Huawei MatePad Air resmi meluncur di Indonesia, tablet ala laptop flagship
- Acer perkenalkan 5 keluarga baru Swift Series, cocok untuk mereka yang punya mobilitas tinggi
- Ravens! Simak 3 tips penting untuk perkuat karaktermu di Undawn, jangan lupa gunakan kode redeem
- Huawei MatePad Air bakal segera meluncur di Indonesia, tablet rasa laptop dengan fitur multi-windows
- AMD rilis Ryzen 7000 series di Indonesia, prosesor tangguh dengan efisiensi daya untuk laptop tipis
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini