Ini 7 Perbedaan antara laptop Windows atau Macbook dengan Chromebook
Techno.id - Saat ini di pasaran tersedia berbagai jenis laptop. Namun jika didasarkan pada sistem operasi yang dijalankan, maka ada laptop Windows, MacBook dan Chromebook.
Ada banyak varian yang tampaknya tak ada habisnya untuk dipilih. Ada berbagai merek, kombinasi spesifikasi, dan bahkan model laptop dalam satu merek. Salah satu pertanyaan yang mungkin sering muncul, mengapa beberapa laptop mendapatkan gelar Chromebook jika tampilannya sama dengan laptop non-Chromebook. Ada beberapa perbedaan unik antara Chromebook dan laptop lainnya.
1. Chromebook memiliki sistem operasi yang berbeda dengan laptop lain
foto: google
Perbedaan terbesar antara Chromebook dan laptop yang menjalankan Windows atau macOS adalah sistem operasinya. Setiap kali kamu melihat perangkat yang dipasarkan sebagai Chromebook, kamu akan tahu bahwa perangkat tersebut menjalankan Chrome OS, yang merupakan sistem operasi berbasis Linux minimalis yang dibuat Google.
Chromebook bisa disebut sebagai laptop. Sebaliknya, tidak semua laptop adalah Chromebook. Faktanya, sebagian besar laptop menjalankan Windows, macOS. Lalu, mengapa orang membicarakan Chromebook dan laptop seolah-olah itu adalah dua perangkat yang terpisah? Nah, karena Chromebook relatif baru. Acer dan Samsung adalah produsen yang pertama kali meluncurkan Chromebook pada tahun 2011. Kemudian banyak orang menganggapnya sebagai perangkat yang berbeda dari laptop yang sudah mendominasi pasar.
Sementara laptop Windows pertama dirilis pada awal 1980-an, sedangkan MacBook pertama dirilis pada 2006, yang hanya lima tahun sebelum peluncuran Chromebook. Tetapi laptop ini dipandang sebagai perpanjangan portabel dari saudara desktop mereka yang lebih tua daripada perangkat baru karena mereka menjalankan sistem operasi yang sama.
Sedangkan Chromebook yang menjalankan sistem operasi model baru bernama Chrome OS ini terasa unik dan terpisah dari istilah laptop.
2. Laptop Windows atau macOS umumnya lebih mahal
foto: google
Sebagian besar, Chromebook lebih terjangkau daripada laptop Windows atau macOS, meski tidak selalu demikian. Ada juga Chromebook premium yang dibanderol USD1000 atau sekitar Rp16.4 juta, seperti Chromebook Spin 714 dari Acer. Ada juga opsi super murah, seperti Chromebook 14 inci dari HP. Secara keseluruhan, itu kisaran harga Chromebook. Tetapi laptop Windows dan macOS memiliki kisaran yang lebih mahal.
Laptop murah biasanya berharga sekitar USD250 hingga USD350 atau sekitar Rp4,1 juta hingga Rp5,7 juta seperti Acer Aspire 3. Sementara ada banyak laptop kelas atas yang dihargai sekitar USD2000 hingga USD3.000 atau sekitar Rp32,9 juta hingga Rp49,3 juta dan tidak jarang menemukan opsi yang mendekati USD4.000 atau sekitar Rp65,8 juta seperti Apple MacBook Pro 2023 atau Workstation Seluler WS76 MSI. Dari situ tampak perbedaan besar antara kisaran harga untuk Chromebook dibanding laptop yang menjalankan Windows atau macOS. Alasannya? Perangkat keras.
3. Ingin spesifikasi yang kuat, jangan membeli Chromebook
foto: google
Karena Chromebook mengandalkan penyimpanan cloud dan program berbasis web, tidak banyak yang terjadi secara internal. Chromebook biasanya tidak memiliki SSD, hanya mengandalkan penyimpanan cloud atau menambahkan beberapa tambahan melalui kartu microSD, dan memiliki RAM LPDDR4X daripada DDR4, yang menghemat ruang dan biaya lebih murah. Namun, hal ini membuat sebagian besar Chromebook tidak dapat menjalankan game, program canggih, atau aplikasi apa pun yang tidak dapat diunduh dari Google Play Store.
Karena itu, Google memperkenalkan pada tahun 2023 sebuah program bernama Chromebook Plus. Model Chromebook tertentu sekarang diberi label sebagai laptop Chromebook Plus, yang pada dasarnya berarti mereka memiliki spesifikasi yang lebih baik dari rata-rata dan dilengkapi dengan beberapa fasilitas tambahan. Jadi, jika kamu mendapatkannya dengan label Chromebook Plus, seperti jajaran Chromebook Acer tahun 2024, kamu dapat mengharapkan kinerja yang lebih masuk akal.
Di sisi lain, laptop memiliki bentuk yang lebih besar yang dapat memuat komponen yang lebih besar seperti SSD, kipas pendingin, dan terkadang GPU khusus yang memenuhi kebutuhan penyimpanan lokal dan memberi pengguna lebih banyak daya secara keseluruhan. Lebih banyak perangkat keras internal adalah alasan sebagian besar laptop lebih berat daripada Chromebook. Ini juga yang membuat laptop regular lebih mahal. Harga laptop sangat bervariasi karena produsen memiliki opsi untuk memilih antara SSD 512 GB dan SSD 2 TB, misalnya, tanpa mengubah ruang yang diperlukan dalam pembuatan laptop.
Kemampuan untuk menukar internal ini juga yang mernyebabkan untuk menemukan laptop yang sempurna menjadi lebih sulit daripada menemukan Chromebook. Sementara beberapa Chromebook saat ini hadir dengan lebih banyak RAM atau lebih banyak penyimpanan lokal.
4. Kualitas kinerja relatif
foto: freepik/frolopiaton-palm
Jika menginginkan laptop paling bertenaga, mungkin laptop Windows atau macOS bisa menjadi pilihan. Laptop ini lebih mampu menghasilkan daya yang cukup untuk menangani tugas apapun,seperti video game atau program yang diunduh. Bahkan spesifikasi internal terlemah dari laptop regular mungkin lebih kuat daripada Chromebook.
Tetapi seberapa baik kinerja laptop tergantung pada apa yang kamu butuhkan. Jika hanya untuk memeriksa dan mengirim email, menjelajahi web, mengalirkan konten, dan mengakses program berbasis cloud, Chromebook sangat mampu menghasilkan daya yang cukup, karena berkinerja baik. Bagi banyak orang, terutama pelajar, Chromebook adalah teman yang sempurna.
RECOMMENDED ARTICLE
- Acer perkenalkan Chromebook Plus Enterprise terbaru, dibekali sasis durabilitas tinggi tahan benturan
- Google bakal menyuntikkan beberapa fitur AI langsung ke Chromebook dan Chromebook Plus baru
- 4 Cara yang dapat kamu lakukan untuk membuat komputer lama tetap berfungsi
- Cara mudah menghapus dan memulihkan aplikasi di Chromebook
- Jangan buru-buru memuseumkan laptop lawas kamu yang mulai lemot, sulap jadi Chromebook secara gratis