Indosat gandeng Tech Mahindra kembangkan AI linguistik Garuda, LLM Bahasa Indonesia dan dialeknya

foto: indosat
Techno.id - Indosat Ooredoo Hutchison Kembali membuat gebrakan di ajang Mobile World Congress (MWC) 2024 di Barcelona. Kali ini, Indosat berkolaborasi dengan Tech Mahindra untuk mengembangkan “Garuda”, sebuah Large Language Model (LLM) yang bertujuan melestarikan bahasa Indonesia beserta seluruh dialeknya.
Garuda akan dibangun berdasarkan prinsip LLM orisinal Tech Mahindra Project Indus, sebuah model dasar yang dirancang untuk berkomunikasi dalam berbagai bahasa dan dialek India. Nantinya, fitur unik Garuda akan menghadirkan beragam use case, memungkinkan pelanggan Indosat memanfaatkannya di berbagai aplikasi, termasuk layanan dukungan pelanggan, pengalaman pengguna, dan pembuatan konten lintas industri seperti kesehatan, e-commerce, pendidikan perdesaan, perbankan dan keuangan, pertanian, serta telekomunikasi.
Model ini akan menyajikan pengalaman pengguna yang dipersonalisasi dengan menganalisis sentimen dan memahami pola perilaku, sehingga menghasilkan pembelajaran yang fleksibel berdasarkan interaksi sebelumnya.
Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan, Garuda akan menggunakan teknologi terkini dalam melestarikan Bahasa Indonesia dengan berbagai dialeknya. Menurutnya, kolaborasi ini turut mengoptimalkan infrastruktur artificial intelligence (AI) dan kapasitas sumber daya manusia untuk mendorong inovasi, menghadirkan marvelous experience, serta membuka peluang baru bagi pertumbuhan sosial-ekonomi secara merata di Indonesia.
Garuda akan dikembangkan dengan 16 miliar token bahasa Indonesia asli, yang akan menghasilkan 1,2 miliar parameter untuk membentuk pemahaman model terhadap bahasa Indonesia tersebut. Parameter-parameter ini akan memengaruhi bagaimana model tersebut memproses input dan menghasilkan output.
Versi beta model Garuda akan dirilis untuk pengujian oleh Indosat dan penutur Bahasa Indonesia. Model ini akan terus diperbaiki menggunakan teknik Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF) untuk memastikan keandalannya dalam percakapan. Selain itu, use case khusus akan dikembangkan menggunakan metode Less is More for Alignment (LIMA).
RECOMMENDED ARTICLE
- Indosat gandeng Cisco bentuk lanskap keamanan siber di Indonesia untuk membantu UKM
- Indosat gandeng Huawei kembangkan inovasi berbasis AI dan dan pemberdayaan talenta
- Operator telekomunikasi Indonesia berkolaborasi hadirkan 3 layanan API GSMA Open Gateway Initiative
- Apresiasi pelanggan setia, Indosat serahkan hadiah kepada pemenang program Pesta Hadiah IM3
- Indosat gandeng Virtualness luncurkan pengalaman digital Liga 1 Fantasy Football
HOW TO
-
Cara shareloc ke orang terdekat jika WA down di Android, bisa simpan informasi medis juga
-
Cara atur rute Google Maps di HP untuk hindari lokasi demo, tetap hati-hati di jalan!
-
Cara kunci posisi elemen atau foto di Canva biar nggak ketarik, ternyata begini triknya
-
Cara balik ke versi desain sebelumnya di Canva, sekali klik pusing langsung hilang
-
Trik hentikan charging HP Samsung di 80% biar kesehatan baterai terjaga, ini alasan di baliknya
TECHPEDIA
-
Bisakah dapat Robux di Roblox secara gratis? Ini 10 faktanya agar tidak tergoda penipu
-
Detik-detik gelombang radio lawan sensor Jepang dan siarkan proklamasi kemerdekaan RI ke penjuru dunia
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal yang berbahaya!
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Bisakah dapat Robux di Roblox secara gratis? Ini 10 faktanya agar tidak tergoda penipu
-
Detik-detik gelombang radio lawan sensor Jepang dan siarkan proklamasi kemerdekaan RI ke penjuru dunia
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal yang berbahaya!
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang