Hobi ngeluh di Facebook dan Twitter? Yuk pindah ke Bulp

Ilustrasi media sosial © pacificcrestre.com
Techno.id - Berkomentar dan berdiskusi jadi salah satu aktivitas yang sering dilakukan pengguna internet di Indonesia. Sosial media selama ini dimanfaatkan sebagai lahan melontarkan komentar, diskusi maupun keluhan atas layanan dan produk yang digunakan netizen Indonesia.
Tidak adanya wadah khusus yang siap menampung komentar dan berbagai tanggapan dari masyarakat menyebabkan masyarakat secara liar menumpahkan perasaannya, termasuk sosial media. Sebuah aplikasi asal Indonesia bernama Bulp kemudian lahir demi menjawab kebutuhan masyarakat itu.
- Qlue, tempat berkeluh kesah warga ibukota Aplikasi ini bisa disebut sebagai tempat berkumpulnya warga Jakarta untuk berkeluh kesah mengenai masalah yang terjadi di sekitar mereka.
- Makin diladeni, konsumen di Twitter bakal lebih rajin komplain "Orang-orang yang mengeluh di Twitter bukan hanya bertujuan untuk melampiaskan rasa frustrasi mereka."
- Didukung penuh pemkot, Qlue siap go nasional Terdapat sekitar 30 lebih komunitas telah bergabung dengan Qlue yang memiliki concern pada hal sosial, lingkungan dan fasilitas umum.
Para pendirinya menempatkan Bulp sebagai aplikasi Customer Relations Management untuk menjembatani perusahaan dan masyarakat. Aplikasi penyampai aspirasi yang diklaim pertama di Indonesia ini diharapkan bisa bekerja secara komprehensif dan kolaboratif bagi kedua belah pihak.
“Menurut riset yang dilakukan Avaya Indonesia tahun 2015, 5 dari 6 orang Indonesia selalu merasa tidak puas dengan pelayanan perusahaan. Sedangkan hasil riset Gudpoin tahun 2014 membuktikan 96 persen dari pelanggan yang tidak puas enggan menyampaikan keluhannya. Ini berpotensi merugikan perusahaan karena tidak bisa mendengan aspirasi masyarakat,” papar Arie Nasution, CEO Bulp.
Arie melanjutkan bahwa perusahaannya menghadirkan Bulp untuk menjadi solusi masyarakat menyampaikan aspirasi yang menyeluruh dengan mudah. Tak hanya keluhan, Bulp disebutkan juga bisa menampung saran, permintaan hingga pujian yang ditujukan bagi pengembangan pelayanan dan tentunya mendapat respon dari perusahaan terkait.
Tak hanya sekedar menampung aspirasi, Bulp disebutkan bakalan memberikan status aspirasi yang sudah disampaikan penggunanya. Seperti disampaikan Arie saat ditemui tim Techno.id®, ada lima status sebagai fitur pemantauan dari aspirasi yang sudah disampaikan lewat Bulp yakni pending, rejected, approved, delivered dan responded.
“Kita akan seleksi juga aspirasi yang masuk, kalau tidak pantas tentu akan kita tolak. Tapi kita harapkan semua aspirasi yang masuk bisa disampaikan ke perusahaan, status yang kita tampilkan bisa dipantau pengguna sudah sampai mana proses aspirasi yang disampaikannya untuk perusahaan terkait dan mendorong perusahaan supaya bisa lebih aktif merespon aspirasi pelanggannya,” tambah Arie.
Kemudahan yang dihadirkan Bulp dalam menampung aspirasi diharpakan bisa mendorong masyarakat melakukan kontrol sosial dengan aspiratif pada layanan yang digunakannya. “Perusahaan swasta perlu mendapat aspirasi dari masyarakat supaya bisa meningkatkan kualitas layanan yang disediakannya. Di situlah perlu peran Bulp,” tandas Arie.
Dibuat sejak awal tahun 2015, Bulp mengaku telah dipakai sekitar 2.000 pengguna perangkat Android dengan total aspirasi sebanyak 9.000. Dalam waktu dekat, Bulp bakalan hadir bagi pengguna perangkat iOS dan versi website agar bisa diakses oleh pengguna internet melalui berbagai perangkat.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini