Hadapi kompetisi 4G yang padat, Smartfren tak gentar
Techno.id - Rampungnya proses penataan ulang blok frekuensi di 1800 Mhz membuat industri layanan komunikasi di Indonesia siap memasuki babak baru. Teknologi layanan komunikasi berbasis 4G LTE (long term evolution) bakalan siap digelar secara luas oleh semua operator penyedia layanan seluler.
Smartfren yang sudah selangkah lebih dulu dalam menyediakan layanan 4G LTE mengklaim sudah siap bersaing dengan semua operator 4G LTE. Bahkan, mereka mengaku telah menyiapkan beberapa strategi agar mampu berkompetisi dengan pemain yang berasal dari operator GSM.
"Pertama, coverage kami sudah ada di 22 kota besar. Jaringan 4G kami sudah mencakup 80 persen kota besar di Indonesia. Kami akan terus melakukan perbaikan," kata Roberto Saputra, Direktur Smartfren sewaktu ditemui tim Techno.id di Jakarta.
Roberto melanjutkan, strategi keduanya ialah menambahkan kapasitas di kota-kota besar agar bisa memastikan kualitas dan stabilitas layanan 4G yang disediakannya. Operator yang sebelumnya menggunakan teknologi CDMA ini mengaku menggunakan dua spektrum dalam menyediakan layanan 4G bagi pelanggannya, 850 Mhz dan 2300 Mhz.
"Kita akan tambah kapasitas di 2300 Mhz karena memang frekuensi ini dipakai untuk trafik tinggi, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Sedangkan 850 Mhz kita manfaatkan supaya cakupan wilayah yang terselimuti 4G kita luas," tambah Roberto.
Terakhir, anak usaha Sinar Mas Group ini bakalan menggandeng lebih banyak produsen ponsel untuk mendongkrak penetrasi dan akses ke layanan 4G. Open Market Handset (OMH) disebut-sebut sebagai senjata utama Smatfren dalam menyediakan perangkat pendukung 4G yang bisa berjalan di frekuensinya.
Smartfren mengaku perusahaannya akan berfokus dalam menggenjot penggunaan layanan telekomunikasi berbasis 4G LTE. Wajar saja, perusahaan ini telah menyiapkan dana hingga Rp 10 triliun untuk menyediakan infrastruktur sekaligus mendukung manuvernya memasuki kompetisi di industri layanan 4G Indonesia yang baru saja dimulai.