Google resmi gunakan energi ramah lingkungan untuk data center

Ilustrasi solar cell © 2015 Shutterstock
Techno.id - Seakan tak ingin kalah dengan Apple dan Microsoft, Google baru saja mengumumkan bahwa pihaknya telah menginvestasikan sebagian dananya untuk membeli energi ramah lingkungan bertenaga 842 megawatt sebagai penopang daya data center miliknya.
Sebagaimana dikutip dari VentureBeat (03/12), Google mengatakan jika pembelian energi ramah lingkungan ini sebagai yang terbesar yang pernah dilakukan. Bahkan, energi yang dihasilkan diklaim lebih besar hingga dua kali lipat dibanding sebelumnya.
- Bangun data center global ke-15, Google siapkan Rp 8,2 triliun Google: Data center ke-15 kami akan menjadi data center yang paling canggih di dunia
- Rekor listrik tenaga surya, stok terangi 6 juta rumah untuk 14 tahun Teknologi hybrid ini baru pertama kalinya ada di dunia, yang merupakan kerjasama resmi antara SCE dengan GE.
- Apple pindahkan infrastruktur iCloud ke Google Cloud, benarkah? Kabarnya, biaya untuk penggunaan platform Google CLoud tersebut juga mencapai angka yang cukup fantastis.
Lebih lanjut, Google juga mengungkapkan jika sebagian besar energi ramah lingkungan baru miliknya ini berada di wilayah Amerika Serikat. Sementara untuk sisanya sebesar 150 megawatt berasal dari pembangkit di negara Cile dan Swedia.
Di saat yang bersamaan, Google kembali menegaskan jika pihaknya sangat berkomitmen dengan energi 'hijau'. Mereka pun membuktikan hal tersebut dengan menggandeng perusahaan energi raksasa seperti EDF, Duke, dan RES Americas.
Sebagai informasi tambahan, sebelumnya Apple telah menginvestasikan sebagian dananya untuk energi ramah lingkungan berbasis tenaga surya. Sementara itu, Microsoft juga menginvestasikan sebagian dananya untuk energi ramah lingkungan berbasis tenaga angin.
Pada Januari 2016 mendatang, beberapa raksasa teknologi seperti Amazon juga telah menekan kontrak kerja sama selama 13 tahun kepada Pattern Energy Group. Kontrak ini, meminta mereka untuk membangun energi ramah lingkungan bertenaga angin sebesar 150 megawatt.
RECOMMENDED ARTICLE
- Songza resmi ditutup oleh Google, ada apa?
- Google bawa kejutan akhir tahun untuk pengguna Apple Watch
- Anda bisa manfaatkan fitur bookmark saat mencari gambar di Google
- Di Indonesia, browsing dengan Chrome bisa hemat kuota hingga 70 persen
- Semakin panas, Google rekrut engineer Tesla kembangkan Google Car
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini