Dianggap berpotensi, Bizzy.co.id dapat investasi senilai Rp 33 miliar
Techno.id - Lahir dengan konsep Business to Business (B2B), ternyata membuat Bizzy.co.id memiliki peluang besar untuk berkembang di pasar Indonesia. Peluang besar tersebut bahkan membuat Ardent Capital (perusahaan konstruksi) tertarik untuk berinvestasi sebesar USD 2,5 juta (sekitar Rp 33 miliar) untuk modal berkembang di pasar bisnis online Indonesia.
"Secara global, e-commerce B2B telah mendapat perhatian yang besar. Di Korea, 91 persen transaksi e-commerce merupakan B2B. Sedangkan di Indonesia berjumlah 11 persen dan masih dalam tahap perkembangan, sehingga memiliki peluang yang sangat luas," ujar Adrian Vanzyl selaku CEO Ardent Capital.
Adapun bisnis yang dilakukan Bizzy akan langsung berada di bawah komando CEO dan Co-Founder Bizzy, Peter Goldsworthy. Sosok Peter yang telah berpengalaman di industri bisnis Indonesia selama delapan tahun ini pun diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan secara signifikan.
Walaupun kebanyakan e-commerce sekarang sudah banyak yang menerapkan konsep B2C (Business to Consumer) atau C2C (Consumer to Consumer), bukan berarti B2B tak berpotensi. Di AS, e-commerce dengan B2B berpeluang pasar sebesar USD 1 triliun. Adapun di Tiongkok pada tahun 2020 mendatang diprediksi akan berpotensi sebesar USD 2,1 triliun.
Hingga saat ini, Bizzy mengaku telah dipercaya sebagai portal online untuk pengadaan suplai bisnis oleh sekitar 45 perusahaan. Adapun basis perusahaan tersebut pun beragam, mulai dari usaha menengah kecil, pengecer, pemerintah, lembaga pendidikan hingga perhotelan.
Lebih jauh, beberapa perusahaan online terkemuka seperti Tiket.com, Traveloka, HaloMoney dan GrabTaxi pun sudah menjadi pelanggan Bizzy. Mereka percaya bahwa Bizzy dapat memberikan 'sesuatu' yang spektakuler untuk bisnis B2B di tahun 2015.