Ciptakan saraf implan, ilmuwan ingin bantu pasien ALS berkomunikasi

Ilustrasi bedah saraf © 2015 Macrovector / Shutterstock.com
Techno.id - Sekelompok peneliti asal Stanford University, Amerika baru-baru ini mempublikasikan hasil temuannya yang dapat membantu pasien Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) berkomunikasi dengan lancar. ALS sendiri adalah penyakit saraf yang menyerang neuron atau oto lurik manusia sehingga menyebabkan kelumpuhan pada beberapa bagian tubuh pasien.
Peneliti yang dikepalai oleh Jaimie Henderson tersebut kabarnya menggunakan sistem saraf implan khusus yang memungkinkan pasien ALS bisa berkomunikasi menggunakan otak mereka. Ya, sistem saraf implan yang digunakan oleh Henderson dan tim peneliti ini memungkinkan pasien ALS bisa berkomunikasi dengan cara khusus.
- 5 Penemuan keren ini bukti semua bisa terjadi berkat Iptek Kini tes HIV bisa cuma pakai USB.
- Stentrode, perangkat bionik mini yang bekerja dengan kekuatan pikiran Selain dapat menggerakan exoskeletons dengan kekuatan pikiran, perangkat ini juga dapat merekam gelombang otak para penderita epilepsi.
- FingerReader: Inovasi teknologi untuk tunanetra FingerReader, memberikan solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan penglihatan agar dapat membaca tanpa harus belajar huruf Braille.
Percobaan BrainGate2 pada pasien ALS © 2015 Stanford University / Nature Medicine
Seperti dilaporkan oleh Engadget (28/9/15), pasien ALS bakal ditanami sistem saraf implan yang dikenal dengan nama BrainGate2 ini ke otak mereka melalui serangkaian operasi. Setelah berhasil tertanam, maka secara otomatis BrainGate2 akan terhubung dengan software khusus untuk menulis kalimat, Entry teks.
Dalam percobaan yang dilakukan, tercatat pasien yang telah ditanami BrainGate2 ini mampu menulis sebuah kata dalam waktu 6 menit saja. Menurut Henderson, 6 kata per menit yang mampu ditulis menggunakan BrainGate2 ini merupakan hasil terbaik yang pernah dicapai. Terlebih satu kata yang dituliskan tersebut melibatkan aktivitas mental bukannya motorik.
Ke depannya, Henderson berharap penelitiannya ini dapat digunakan secara luas dalam dunia medis untuk membantu pasien dengan gangguan saraf seperti penderita ALS berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua