Baca berita di Twitter harus bayar, sudah mulai berlaku pada bulan Mei

Baca berita di Twitter harus bayar, sudah mulai berlaku pada bulan Mei

Techno.id - Setelah menghilangkan centang biru dan mewajibkan para pemilik akun resmi berlangganan, Twitter kembali memberikan fitur serupa. Kali ini mereka mempersiapkan fitur baru yang memungkinkan pengguna perlu membayar saat membaca artikel berita di Twitter. Fitur tersebut bakal berlaku mulai Mei 2023.

Hadirnya fitur cukup mengejutkan ini diumumkan oleh CEO Twitter, yakni Elon Musk melalui sebuah cuitan.

"Diluncurkan bulan depan, Twitter akan memungkinkan perusahaan media untuk mengenakan biaya per artikel kepada pengguna dengan satu klik," tulis Musk melalui akun Twitter dengan handle @elonmusk.

Lantas bagaimana fitur baru tersebut bekerja? Berikut techno.id pada Selasa (2/4) sajikan ulasan terkait fitur baca berita berbayar di Twitter, yang dihimpun dari berbagai sumber.

Elon Musk memberikan penjelasan bahwa fitur ini menjadi alternatif baru saat ingin membaca berita melalui Twitter. Namun CEO Twitter sekaligus pemilik dari perusahan Tesla ini juga memberikan tambahan, utamanya adalah berita-berita eksklusif.

Dengan ketentuan tersebut, pengguna hanya perlu membayar biaya per artikel berita yang ingin dibaca. Pemilik akun tidak diwajibkan mendaftar program subscription maupun langganan bulanan.

Lebih lanjut, Musk mengungkapkan bahwa fitur ini nantinya bakal menjadi "Win-win solution" bagi perusahaan media dan pembaca. Pasalnya fitur ini menawarkan aliran pendapatan alternatif baru bagi perusahaan media dan meningkatkan penawaran artikel berita bagi pembaca di Twitter. Kemudian pembaca dapat menikmati sajin berita hanya dengan biaya per artikel.

Baca berita di Twitter harus bayar, sudah mulai berlaku pada bulan Mei

foto: Pixabay.com

"Aturan ini bisa jadi win-win solution untuk organisasi media dan publik," kata Musk.

Melalui fitur serta kebijakan dari Twitter ini, platform bakal memangkas hingga 10% langganan konten setelah tahun pertama, dimana biaya tersebut sudah termasuk dalam konten berbentuk teks maupun video.

Sebagai informasi, adanya fitur baca berita berbayar yang dicanangkan Elon Musk ini selaras dari program Presiden RI, Joko Widodo. Pemerintah mempunyai rancangan aturan tengah diolah, yakni publisher rights atau hak penerbit.

Melalui regulasi Perpres tersebut, nantinya platform global seperti Google dan Facebook wajib bekerja sama dengan perusahaan media. Platform digital perlu bayar konten berita yang ditayangkan di layanan mereka.

Sayangnya CEO dari Twitter tidak memberikan informasi secara detail terkait fitur baru ini. Presentasi komisi Twitter dan perusahan media, tanggal peluncuran, dan kriteria yang harus dipenuhi media untuk berpartisipasi belum diungkap Oleh Musk.

Hadirnya fitur baru ini memberikan reaksi beragam dari Warganet. Banyak yang menganggap bahwa kebijakan anyar dari Elon Musk ini ide buruk. Pasalnya kebanyakan pengguna Twitter hanya membaca judul beritanya saja.

Baca berita di Twitter harus bayar, sudah mulai berlaku pada bulan Mei

foto: Pixabay.com

Kemudian banyak pengguna Twitter merasa skeptis dengan fitur membaca artikel berbayar ini. Sebab mereka meyakini bahwa berita yang sama bakal tersebar melalui situs gratis.

Seperti diketahui, semenjak Elon Musk mengakuisisi Twitter, ada banyak fitur dan kebijakan baru yang diterapkan. Rules baru dari CEO Twitter tersebut bahkan dapat dikatakan sebagai strategi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.

Bagaimana tanggapan kamu sob, apakah mendukung atau malah menolak adanya fitur baru Twitter ini?


(brl/guf)