Apa kata Lazada soal diskusi e-commerce pemerintah di AS?

Lazada © logos.wikia.com
Techno.id - Bisnis online yang sedang berkembang secara pesat di Indonesia terus jadi perhatian berbagai kalangan. Perkembangan pesat yang terjadi di industri e-commerce Indonesia ikut menyedot perhatian pemerintah sebagai pengambil kebijakan.
Beberapa waktu lalu, rombongan Presiden Joko Widodo memasukkan agenda bisnis online dalam agenda kunjungan kenegaraannya ke Amerika Serikat. Kunjungan itu disebutkan memiliki peran penting bagi kondisi bisnis online Indonesia di masa depan.
- Kunjungi markas perusahaan teknologi di AS, Menkominfo siap unjuk gigi Rudiantara akan membuka cakrawala dunia terkait kesiapan Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Pasifik.
- Blibli.com minta pemerintah tegas ke e-commerce asing "Banyak sekali yang harus diatur, itu pemain asing yang buka di sini tapi enggak punya izin kan banyak."
- Akhirnya, roadmap e-commerce masuk pembahasan lintas kementerian "Ini harus benar-benar jadi program nasional yang bukan gawe pemerintah saja, tapi mendorong private sector dan masyarakat."
“Terus terang, kami sangat mengapresiasi masuknya agenda e-commerce di kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi. Ini memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam membuat kebijakan yang akan diterapkan pada bisnis baru yang sedang berkembang ini,” kata Magnus Ekbom, CEO Lazada Indonesia.
Sayangnya, ketika diminta mengomentari soal aturan dan diskusi yang dilakukan pemerintah dengan para petinggi teknologi di Amerika Serikat, termasuk pembahasan soal e-commerce.
“Kami sekarang masih belum bisa memberikan komentar atas draft roadmap e-commerce Indonesia maupun aturan lainnya. Sekarang ini kami masih menunggu wujud nyata dari setiap kebijakan yang akan dilakukan pemerintah,” jelas Magnus yang ditemui tim Techno.id® di kawasan Mega Kuningan, Jakarta.
Lazada mengaku bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai negara e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Penggunaan perangkat mobile yang semakin banyak disebutkan akan mempengaruhi pertumbuhan industri e-commerce Indonesia.
RECOMMENDED ARTICLE
- Siap-siap gelar Online Revolution, Lazada tingkatkan kapasitas
- Demi tingkatkan layanan, Lazada akhirnya "main" Periscope
- Siap-siap, bulan depan Lazada bakal gelar diskon sampai 90 persen!
- Lenovo A7000 special edition kembali ludes di flash kelimanya
- Komisi nol persen jadi jurus jitu Lazada sedot perhatian UKM
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua