Turnamen Dota 2 berhadiah Rp 243 miliar diserang hacker

Turnamen Dota 2 berhadiah Rp 243 miliar diserang hacker

Techno.id - Defense of the Ancients (Dota) 2 merupakan salah satu game multiplayer strategi yang sangat populer di kalangan gamer online. Valve Corporation selaku pengembang pun bahkan sanggup menggelar turnamen berhadiah hingga ratusan miliar.

Seperti turnamen internasional Dota 2 yang baru-baru ini digelar. Sayangnya, lomba berhadiah USD 18 juta atau setara Rp 243 miliar itu tak berjalan mulus. Ya, pertandingan tersebut sempat terganggu karena serangan DDoS (distributed denial-of-service) oleh hacker.

Sebagaimana dikutip dari Business Insider, kejadian itu bermula ketika tim Evil Geniuses dan compLexity Gaming tengah bertanding. Saat itu, secara tiba-tiba proses permainan menjadi melambat (lag) hingga pada akhirnya terhenti sementara.

Setelah dilakukan pengecekan, Valve pun menemukan sebuah serangan DDoS di servernya. Adapun DDoS sendiri merupakan sebuah serangan yang dapat menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer server, sehingga mengakibatkan server tidak dapat menjalankan fungsi dengan semestinya.

Setelah mencoba mengatasi gangguan tersebut selama tiga jam, Valve akhirnya berhasil mengembalikan server ke dalam kondisi semula. Pertandingan pun akhirnya kembali dilanjutkan.

Sekadar informasi, Dota 2 memang merupakan game lanjutan dari DOTA versi pertama. Jika multiplayer di DOTA sudah dapat dimainkan hanya dengan cara mengaktifkan local area network (LAN), lain halnya dengan Dota 2. Dengan kata lain, pemain wajib terhubung dengan koneksi internet jika ingin bermain multiplayer.

Para analis game pun menilai, hal itulah yang justru merupakan kerentanan Dota 2 dari serangan para hacker. Mereka pun menyarankan Valve untuk menemukan solusi agar dapat melindungi server game dari berbagai serangan jahat seperti DDoS.

(brl/red)