Transaksi mobile di Asia Tenggara kian populer

Ilustrasi transaksi mobile © 2015 devicetowear.com
Techno.id - Pergeseran tren dari perangkat desktop ke mobile kini tak hanya sekadar untuk mengakses informasi saja. Merujuk pada laporan State of Mobile Commerce oleh Criteo di kuartal ketiga kemarin, pergeseran tren kini juga merambah transaksi via mobile.
Dalam siaran pers yang diterima tim Techno.id, Kamis (12/11), data m-commerce di Asia Tenggara telah mencapai 45 dari 100 persen keseluruhan transaksi e-commerce. Angka ini, merupakan peningkatan dari kuartal sebelumnya yang sudah sebesar 27 persen.
- "Pertumbuhan pasar e-commerce Indonesia terbesar di kawasan ASEAN" Filipina, Thailand, dan Malaysia saja lewat.
- Apa kesulitan developer lokal untuk kembangkan m-commerce? "Karena itu, mereka perlu mengantisipasi munculnya teknologi terbaru dalam melakukan transaksi jual-beli secara online"
- Jadi raksasa e-commerce, Indonesia harus perhatikan 3 faktor ini Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaku e-commerce di tanah air?
Menariknya, Indonesia ternyata menyumbang sebesar 56 persen dari data m-commerce di Asia Tenggara. Praktis, Indonesia saat ini menempati urutan pertama di Asia Tenggara dalam hal konversi ke penjualan.
"Kami terus melihat kebangkitan mobile commerce di dunia lintas perangkat. Strategi iklan kini harus memasukkan mobile sebagai inti jika perusahaan ingin berinteraksi dengan konsumen yang semakin cerdas," ujar CPO Criteo, Jonathan Wolf.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yuko Saito selaku Managing Director Criteo untuk Asia Tenggara. Menurutnya, Asia Tenggara akan terus menjadi pasar dengan perkembangan tercepat untuk e-commerce dan m-commerce.
"Asia Tenggara terus menjadi wilayah dengan perkembangan tercepat untuk e-commerce dan m-commerce. Faktanya, Asia Tenggara kini memiliki peringkat jauh lebih tinggi di atas rata-rata global sebesar 35 persen (seperti Jepang dan Inggris)," ujar Saito.
Secara garis besar, hasil riset Criteo menunjukkan bahwa investasi awal di aplikasi dapat memberikan hasil yang signifikan terhadap perusahaan e-commerce. Bahkan, pendapatan mobile dari aplikasi bahkan diklaim telah mencapai 60 persen.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini