RoboBee, robot serangga yang dapat terbang dan berenang

RoboBee © 2015 phys.org
Techno.id - Apakah Anda pernah melihat robot yang dapat 'hidup' di dua alam? Jika belum, berarti Anda saat ini sedang beruntung karena Harvard Microrobotics Lab baru saja memperkenalkan RoboBee yang dapat terbang maupun berenang. Hebat bukan?
Ya, robot yang dapat bergerak di dua alam itu memang dapat dikatakan hebat karena jenis propulsi (sistem penggerak) yang digunakan untuk terbang dan berenang itu sangatlah berbeda. Namun, buktinya hal yang sulit itu benar-benar dapat diwujudkan di RoboBee. Bagaimana ya caranya?
- Rusia ciptakan robot 'intelijen' berbentuk kecoa Para ilmuwan mengklaim jika robot ini tak hanya menyerupai kecoa dari sisi bentuk saja, melainkan juga cara berjalannya
- 8 Burung ini meski bersayap tapi nggak bisa terbang Jenis burung ini punya kelebihan di sisi lain.
- Seperti ini cara ilmuwan mengetahui manuver kumbang saat terbang Rasa penasaran memicu para peneliti untuk mengetahui cara terbang seekor kumbang. Seperti apa ya caranya?
Sebelum mengetahui cara kerjanya, Anda harus tahu robot itu dapat terbang jika dia mampu menghasilkan daya angkat vertikal lebih kuat dari tarikan gravitasi ke bawah. Sedangkan, robot dapat menyelam, apabila dirinya memiliki luas permukaan yang kecil dan daya dorong untuk melawan hambatan air.
Untuk membuat itu semua berfungsi di RoboBee, Johnson A. Paulson, tim peneliti dari Harvard Microrobotics Lab mengamati kehidupan burung yang menggunakan sayapnya untuk terbang dan berenang. Menurutnya, mekanisme gerak kepakkan sayap burung untuk terbang sama dengan kepakkan sayap di dalam air.
"Melalui berbagai teori, komputasi, dan eksperimen, kami menemukan bahwa mekanisme mengepakkan sayap di udara itu sebenarnya sangat mirip dengan mengepakkan sayap di dalam air. Satu-satunya perbedaan adalah kecepatan sayap tersebut," kata mahasiswa pascasarjana, Kevin Chen, seperti yang disadur dari Cnet (21/10/15).
Oleh karena itu, RoboBee didesain seringan dan sekecil mungkin, bahkan lebih kecil dari klip kertas. RoboBee juga memanfaatkan gaya tarik gravitasi bumi untuk menyelam ke dasar air, kemudian bergerak dengan mengepakkan sayapnya. Sayangnya, kecepatan RoboBee di dalam air menjadi lambat karena sayap RoboBee yang tipis tak mampu bertahan melawan kepadatan air yang 1000 kali lebih padat dari udara. Jadi, kepakkan sayap di udara yang tadinya 120 kepakkan per detik, ketika masuk ke dalam air menjadi 9 kepakkan per detik.
Sejauh ini, RoboBee masih harus dikembangkan lagi karena robot serangga tersebut belum bisa mentas dari dalam air ke udara. Namun, menurut para peneliti, RoboBee berpotensi untuk disesuaikan dengan desain robot udara dan air dalam bentuk yang lebih besar.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua