NASA rilis video yang menampilkan permukaan berembun si planet kerdil

NASA rilis video yang menampilkan permukaan berembun si planet kerdil

Techno.id - Misi eksplorasi luar angkasa milik NASA, New Horizons dikabarkan makin dekat jaraknya dengan planet yang berada di jajaran terluar tata surya, planet Pluto. Untuk memberikan wawasan baru mengenai planet tersebut kepada masyarakat, NASA baru saja merilis beberapa video yang menggambarkan permukaan dari planet kerdil tersebut.

Dalam video tersebut, nampak permukaan dari planet yang selama ini diragukan status keplanetannya tersebut tertutup semacam embun atau awan yang begitu pekat. Pihak NASA seperti dikabarkan oleh Softpedia (25/7/15), menjelaskan bahwa awan pekat tersebut merupakan aliran gletser nitrogen yang menutupi hampir sebagian wilayah, terutama di wilayah yang dijuluki Sputnik Planum.

Menurut ilmuwan NASA John Spencer, fenomena yang terjadi di permukaan Pluto ini sangat menarik. Pasalnya, fenomena gletser sejauh ini hanya bisa ditemui di dua tempat, yakni Bumi dan Mars.

Lebih lanjut pihak NASA menjelaskan, kabut yang menutupi permukaan itu terdiri dari dua lapisan. Lapisan pertama diduga memiliki ketinggian sekitar 50km dan lapisan kedua memiliki ketinggian kira-kira 80km. Selain fenomena kabut pekat yang ternyata gletser nitrogen, New Horizons kabarnya juga menemukan fenomena pemandangan sinar matahari ketika tenggelam yang menghiasi atmosfernya.

Menurut peneliti di NASA, fenomena sinar tersebut berasal dari sinar ultraviolet yang bertubrukan dengan partikel gas metana di atmosfer si planet kerdil dan memungkinkan untuk membentuk gas hidrokarbon kompleks. Hasil tubrukan beberapa gas tersebut pun juga terpapar suhu rendah dan mengembun lalu membentuk partikel. Partikel-partikel kemudian berkumpul membentuk Hazes yang diduga kuat merupakan 'dalang' dibalik warna kemerahan yang dimiliki oleh Pluto.

Misi New Horizons dikabarkan masih akan melakukan eksplorasi dan mendekati Pluto untuk melakukan penelitian dan mencari informasi penting mengenai planet ini.

(brl/red)