NASA rilis video yang menampilkan permukaan berembun si planet kerdil

Pluto dan Charon © 2015 NASA/JHUAPL/SWRI
Techno.id - Misi eksplorasi luar angkasa milik NASA, New Horizons dikabarkan makin dekat jaraknya dengan planet yang berada di jajaran terluar tata surya, planet Pluto. Untuk memberikan wawasan baru mengenai planet tersebut kepada masyarakat, NASA baru saja merilis beberapa video yang menggambarkan permukaan dari planet kerdil tersebut.
- New Horizons ungkap kemungkinan permukaan Pluto terdiri dari lautan Baru-baru ini, New Horizons kembali menemukan bahwa si kerdil Pluto kemungkinan besar menyembunyikan lautan yang begitu luas.
- Si kerdil Pluto ternyata lebih kompleks dari perkiraan, ini buktinya! Dari data yang diambil oleh New Horizons diketahui jika Pluto memiliki peristiwa alam yang cukup kompleks.
- Kandungan es Pluto ternyata lebih besar dari perkiraan awal Ilmuwan NASA: Kandungan metana beku di Planet Pluto ternyata lebih besar daripada perkiraan sebelumnya
Dalam video tersebut, nampak permukaan dari planet yang selama ini diragukan status keplanetannya tersebut tertutup semacam embun atau awan yang begitu pekat. Pihak NASA seperti dikabarkan oleh Softpedia (25/7/15), menjelaskan bahwa awan pekat tersebut merupakan aliran gletser nitrogen yang menutupi hampir sebagian wilayah, terutama di wilayah yang dijuluki Sputnik Planum.
Menurut ilmuwan NASA John Spencer, fenomena yang terjadi di permukaan Pluto ini sangat menarik. Pasalnya, fenomena gletser sejauh ini hanya bisa ditemui di dua tempat, yakni Bumi dan Mars.
Lebih lanjut pihak NASA menjelaskan, kabut yang menutupi permukaan itu terdiri dari dua lapisan. Lapisan pertama diduga memiliki ketinggian sekitar 50km dan lapisan kedua memiliki ketinggian kira-kira 80km. Selain fenomena kabut pekat yang ternyata gletser nitrogen, New Horizons kabarnya juga menemukan fenomena pemandangan sinar matahari ketika tenggelam yang menghiasi atmosfernya.
Menurut peneliti di NASA, fenomena sinar tersebut berasal dari sinar ultraviolet yang bertubrukan dengan partikel gas metana di atmosfer si planet kerdil dan memungkinkan untuk membentuk gas hidrokarbon kompleks. Hasil tubrukan beberapa gas tersebut pun juga terpapar suhu rendah dan mengembun lalu membentuk partikel. Partikel-partikel kemudian berkumpul membentuk Hazes yang diduga kuat merupakan 'dalang' dibalik warna kemerahan yang dimiliki oleh Pluto.
Misi New Horizons dikabarkan masih akan melakukan eksplorasi dan mendekati Pluto untuk melakukan penelitian dan mencari informasi penting mengenai planet ini.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini