Kemkominfo: Media sosial jadi alat kampanye yang bersih

Kemkominfo: Media sosial jadi alat kampanye yang bersih

Techno.id - Bagi para pelaku bisnis, besarnya jumlah pengguna media sosial di Indonesia ibarat sebuah harta karun. Ya, media sosial dewasa ini bahkan juga dimanfaatkan oleh para politisi sebagai media untuk berkampanye.

Direktur Pengelolaan Media Publik (PMP) dan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Sunaryo pun mengakui bahwa atmosfer media sosial di Indonesia sangat berpotensi, tak terkecuali untuk berkampanye.

"Kita mengetahui bahwa pengguna media sosial di Indonesia sangat banyak. Dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2013, setidaknya ada 63 juta pengguna internet di Indonesia," ujarnya dalam acara "Seminar Nasional Kemerdekaan Pers Dalam Pilkada", Surabaya, Selasa (29/08).

Pergeseran tren media sosial ini, menurutnya, disebabkan oleh kecenderungan keberpihakan media kepada para calon presiden tahun 2014 lalu. Ia pun menganggap jika sikap keberpihakan media tersebut sejatinya telah melukai makna demokrasi yang sebenarnya.

"Jika media terpecah menjadi dua kubu, maka peran dan fungsi media bisa saja menjadi hilang. Karena media merupakan pilar keempat demokrasi setelah edukatif, yudikatif, dan legislatif. Sedangkan pemilik media berafiliasi dengan para politisi," terangnya.

Ia juga menengarai, keberpihakan media ini kemungkinan karena efektivitas regulasi Undang-Undang Pers yang masih terlihat belum jelas dan kurang begitu disoroti. Alhasil, media sosial yang boleh dikatakan lebih tidak berpihak menjadi solusi tepat untuk mewujudkan kampanye yang bersih.

"Inilah yang harus kita benahi bersama untuk mencerdaskan masyarakat sesuai fungsinya. Untuk hal ini, Direktorat sedang bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia untuk mengadakan Anugerah Komunikasi media Indonesia supaya para pemilik media terpacu memperbaiki diri," terangnya.

(brl/red)