Ilmuwan Jepang akan mengirimkan tenaga panel surya dari luar angkasa

Ilustrasi panel surya dari luar angkasa
Techno.id - Sebuah ide untuk mengumpulkan energi matahari dari panel surya di luar angkasa tampaknya akan menjadi kenyataan. Hal ini dibenarkan oleh para ilmuwan yang bekerja untuk JAXA, administrasi ruang angkasa, Jepang. Mereka mengumumkan kesuksesan terobosan terbaru pada transmisi daya nirkabel.
Para ilmuwan sepertinya akan mewujudkan impian manusia yang berkeinginan membangun stasiun panel surya di luar angkasa. Penelitian tersebut berhasil mengirimkan listrik dengan daya sebesar 1,8kW sejauh 50 meter. Energi listrik sebesar itu sudah dapat digunakan untuk menyeduh air tanpa menggunakan kabel, seperti yang dikutip dari Engadget.
- Telah ditemukan, panel surya yang bisa hasilkan listrik tanpa matahari Panel ini bisa menghasilkan listrik dari tetesan air hujan.
- Mengenal macam-macam sumber energi alternatif untuk masa depan berkelanjutan Dalam menghadapi perubahan iklim dan menipisnya sumber daya alam, penting untuk mencari sumber energi alternatif
- Di negara ini, pelanggan listrik tidak membayar tapi malah dibayar Kelebihan pasokan energi listrik yang sangat signifikan.
Listrik ini tidak akan membahayakan manusia karena para peneliti telah mengubah sinyal listrik ke gelombang mikro. Setelah itu, gelombangnya dikirimkan ke remote penerima untuk diubah kembali ke bentuk elektron agar dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari.
"Ini merupakan percobaan pertama yang berhasil memindahkan elektron dengan tingkat akurasi yang tinggi dan jarak yang cukup jauh," kata salah satu ilmuwan JAXA.
Penelitian ini telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk memanfaatkan energi matahari langsung dari luar angkasa menggunakan orbital solar farms. Dengan orbital solar tersebut pengiriman gelombang mikro ini tidak akan mengganggu pergerakan awan seperti yang dilakukan oleh ilmuwan lainnya.
Memang untuk mengirimkan energi listrik dari luar angkasa sepertinya masih jauh dari harapan. Namun, setidakya hal mendasar dari proses tersebut telah berhasil dipecahkan.
RECOMMENDED ARTICLE
- Ternyata planet Mars memiliki laut yang lebih besar dari lautan Arktik
- Foto selfie Buzz Aldrin terjual dengan harga fantastis
- Kilau cahaya di permukaan planet kerdil Ceres bingungkan ilmuwan
- Solar Impulse 2, keliling dunia dengan tenaga matahari
- Ilmuwan Jepang kembangkan robot bunglon yang mengesankan
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini