Baidu: Kami sudah bayar pajak!

Ilustrasi logo Baidu © 2015 nanjingmarketgroup.com
Techno.id - Pemerintah Indonesia sedang mengejar pajak dari pelbagai perusahaan teknologi asing. Nama besar seperti Facebook, Google, Yahoo, dan Twitter diincar untuk pemeriksaan pembayaran pajak dari hasil bisnis yang dilakoninya di Indonesia.
Aturan soal over-the-top (OTT) yang akan dikeluarkan pemerintah diklaim bakalan membuat para pemain asing itu tak lagi bisa menghindari pajak. Terkait aturan ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara bahkan sudah melayangkan Surat Edaran (SE) No. 3/2016 tentang Penyediaan Layanan Aplikasi dan/atau Konten Melalui Internet.
- DPR minta aturan pajak Google dan lainnya disegerakan Siapapun yang berusaha di Indonesia atau mengambil keuntungan dari Indonesia harus taat hukum di negeri ini.
- Facebook, Twitter hingga WhatsApp terancam mau diblokir di Indonesia? Kominfo berharap pemain OTT melakukan sensor mandiri terhadap konten-konten bermuatan negatif seperti pornografi dan terorisme yang marak.
- Jangan sombong, Cook! Facebook bayar pajak lebih banyak daripada Apple Penyebab tagihan pajak Facebook sangat tinggi ialah karena sebagian besar keuntungannya tak disembunyikan di luar negeri, layaknya Apple.
Menanggapi langkah yang dilakukan pemerintah bagi pemain OTT, Baidu mengaku tak khawatir. Pasalnya, perusahaan teknologi asal Tiongkok tersebut menyatakan sudah membentuk badan sebagai PT di Indonesia dan telah memenuhi kewajibannya soal pajak.
"Kita sejak awal masuk sudah jadi PT Baidu Indonesia. Kami telah melokalisasi bisnis yang ada di Indonesia supaya tidak terbentur masalah pajak dan masalah lain yang membentur aturan berlaku," kata Iwan Setiawan, Head of Marketing Baidu Indonesia saat ditemui tim Techno.id.
Iwan juga mengaku pajak merupakan salah satu cara perusahaannya berkontribusi bagi pemasukan dan pembangunan negara yang disambanginya. Bahkan, kontribusi yang dilakukan Baidu di Indonesia tak hanya sebatas pembayaran pajak.
"Baidu coba mengembangkan ekosistem digital dengan mengajak developer lokal supaya bisa lebih maju dan punya ruang. Kami sudah sediakan Mobomarket sebagai etalase aplikasi dan produk pengembang lokal bagi pasar Indonesia dan global, tapi kalau pajak dari sini ditanggung oleh para pengembangnya masing-masing," klaim Iwan.
Baidu sendiri mengaku telah memasuki pasar Indonesia sejak tahun 2013 lalu. Perusahaan mesin pencarian dari Tiongkok ini menawarkan pelbagai layanan seperti PC Faster, Hao123 dan Mobomarket untuk mempermudah penggunaan perangkat digital di tanah air.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini