5 Pelajaran penting yang bisa dipetik dari kegagalan CEO Yahoo

Marissa Mayer, CEO Yahoo © 2015 newyorker.com
Techno.id - Marissa Mayer, dilaporkan menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas keterpurukan yang dialami Yahoo beberapa waktu ke belakang. CEO cantik berusia 40 tahun tersebut dinilai telah gagal membawa Yahoo bertahan di tengah persaingan ketat bisnis internet yang saat ini didominasi oleh Google dan juga Facebook.
Mayer bahkan dicap sebagai CEO yang tak cakap karena dinilai cukup banyak menghamburkan uang perusahaan untuk mengakuisisi bisnis lain yang sebenarnya tak cukup berpotensi. Selain itu, Mayer dinilai tak akur dengan koleganya sehingga mengakibatkan beberapa eksekutif berpotensi Yahoo malah pindah ke perusahaan lainnya.
Nah, berkaca dari kegagalan yang dialami oleh Mayer dalam memimpin Yahoo, inilah lima hal atau pelajaran penting yang bisa Anda para pebisnis atau para dewan direksi perusahaan ambil supaya tak juga mengalami nasib buruk atau terpuruk seperti Yahoo.
Tak ada jaminan perusahaan akan sukses ketika mempekerjakan mantan pegawai perusahaan saingan
Seperti diketahui, Mayer adalah mantan pegawai Google yang notabene merupakan perusahaan saingan Yahoo. Meski Mayer mantan pegawai di perusahaan yang bermarkas di Mountain View, toh ternyata Mayer tak membawa angin segar bagi jalannya perusahaan Yahoo yang telah menunjukkan penurunan kualitas dan peminat beberapa waktu belakangan ini.
Seperti dilansir oleh Forbes (6/12/15) Kegagalan Mayer bisa menjadi contoh bahwa tak semua mantan pegawai perusahaan saingan (terutama yang dulunya menduduki posisi eksekutif) bisa beradaptasi dengan budaya organisasi dan memberikan performa terbaiknya untuk perusahaan yang baru . Bahkan, tak ada jaminan mantan pegawai yang dulunya menduduki posisi penting di perusahaan saingan memiliki kemampuan untuk memahami tren pasar yang kian hari kian berkembang dan berubah-ubah.
Dalam keadaan genting, pilihlah pemimpin yang berani ambil risiko bukannya bermain aman
Perusahaan yang hampir kolap seperti Yahoo harusnya mempekerjakan CEO atau pemimpin yang berani ambil risiko bukannya bermain aman ala Mayer. Alih-alih melakukan cara-cara lama atau hanya bermain taktik, CEO yang harus memimpin perusahaan yang hampir kolap perlu menciptakan strategi baru demi bisa membawa perusahaan bertahan disengitnya persaingan bisnis internet saat ini.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini