Peserta Harbolnas diminta untuk berikan data transaksi?

Peserta Harbolnas diminta untuk berikan data transaksi?

Techno.id - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tengah berlangsung. Namun nampaknya event kali ini membawa cerita tersendiri. Hal tersebut disebabkan karenaAsosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) berharap agar para peserta dapat mengumumkan akumulasi nilai transaksi online selama acara tersebut berlangsung.

Seperti yang telah dilansir Merdeka.com pada hari Jumat (11/12/15), informasi tersebut sangat penting untuk semakin menegaskan potensi pasar e-commerce Indonesia dari perspektif domestik dan mancanegara. Rilis data secara reguler tiap tahun juga bermanfaat untuk menunjukkan perkembangan industri dari waktu ke waktu.

Sebenarnya acara serupa juga sering digelar di Amerika Serikat dan dikenal dengan nama Cyber Monday. Setiap tahunnya, nilai transaksi mereka bertumbuh di atas 15%, hingga mencapai angka 2 Miliar Dollar AS pada tahun 2014 lalu. Acara ini pertama kali digelar pada tahun 2005 mengikuti tradisi belanja liburan yang dikenal dengan nama Black Friday.

Peserta Harbolnas diminta untuk berikan data transaksi?

Di China, tahun ini angka penjualan mencapai rekor senilai 14 Miliar Dollar AS, meskipun mereka baru memulainya di tahun 2010 lalu. Uniknya, nilai transaksi yang didominasi oleh raksasa e-commerceyaitu Alibaba dan JD tersebut, mayoritas dilakukan melalui perangkat smartphone.

idEA tengah berupaya menyusun kode etis yang dapat dipakai sebagai acuan best practices oleh para pelaku usaha e-commerce, termasuk dalam perihal pemberian promosi dan diskon. Dokumen yang rencananya akan diluncurkan pada acara "Indonesia E-Commerce Summit & Expo" di paruh pertama tahun 2016 tersebut, diharapkan akan bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasaan konsumen dalam berbelanja online.

"Kami berharap kesempatan ini dapat menjadi ajang edukasi bagi konsumen Indonesia tentang seru dan nyamannya berbelanja online," ujar Daniel Tumiwa, Ketua Umum idEA.

"Rilis nilai transaksi menjadi penting sebagai bagian dari edukasi tersebut dan turut semakin menegaskan posisi industri e-commerce nasional. Kini seluruh dunia melihat Indonesia sebagai negara yang sangat potensial untuk menjadi kekuatan baru e-commerce dunia. Mari kita bersama wujudkan potensi tersebut!" pungkasnya.

(brl/red)