Kisruh tolak Uber dan Grab, ini solusinya

Ilustrasi layanan Grab © 2013 facebook.com/GrabTaxiApp
Techno.id - Masalah penggunaan kendaraan pelat hitam sebagai angkutan yang dipesan lewat layanan aplikasi transportasi online terus bergejolak. Pemerintah pun kemudian diminta untuk memblokir aplikasi Uber dan GrabCar yang ditengarai jadi penyebab munculnya gejolak ini.
Pengamat IT dan Telekomunikasi dari IndoTelko Forum, Doni Ismanto menyarankan beberapa solusi yang bisa diterapkan pemerintah dalam menangani masalah yang ditimbulkan akibat aplikasi transportasi berbasis internet di Indonesia. Solusi itu dibagi dalam jangka pendek dan panjang, sesuai kebutuhannya.
- Pemerintah lamban penyebab kisruh industri transportasi Menurut Doni Ismanto, saat ini tidak lagi ada alasan bagi Menkominfo untuk tidak melakukan pemblokiran pada Grab Car dan Uber.
- Bos Grab Indonesia ungkap hasil rapat bersama Kominfo Grab: Kita akan penuhi permintaan dan aturan yang berlaku
- Menkominfo setuju Go-Jek dan Uber CS ditata Layanan transportasi menggunakan kendaraan roda dua alias ojek dilarang oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009.
"Solusi jangka pendek, ridesharing penuhi saja permintaan regulator sektoral dalam hal ini Kementerian Perhubungan sesuai isi suratnya Menteri Perhubungan. Kan soal pendirian Badan Usaha Tetap enggak bisa dihindari dengan akan keluarnya Permen OTT juga," ujar Doni.
Selain itu, Doni meminta pemerintah melakukan revisi di undang-undang (UU) lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) supaya bisa mencomblangi perkawinan layanan transportasi dengan teknologi seperti yang sudah dihadirkan melalui aplikasi transportasi online.
"Solusi jangka panjang Indonesia revisi UU LLAJ. Masukkan soal ridesharing. Bahas secara jelas. Service level agreement antara pemilik teknologi dengan pelanggan, dengan driver, bahas juga isu keamanan transportasi dan data pelanggan serta driver," tambah Doni.
Di dalam pembahasan UU LLAJ itu, Doni menyatakan perlunya dibahas standarisasi moda yang diharapkan bisa menguntungkan semua pihak. "Selama ini driver posisi lemah, kan, kala pemilik teknologi cut subsidi. Ini harus diubah kondisinya dengan aturan," paparnya.
Lebih lanjut, pria berkepala plontos itu menekankan perlunya semua pemain ridesharing, seperti Grab dan Uber untuk memenuhi semua aturan terlebih dahulu sebelum akhirnya melakukan bisnis berbasis teknologi di tengah masyarakat Indonesia.
"Harap diingat pemain ridesharing yang dipermasalahkan itu didukung investor kakap. Tidak susah bagi mereka memenuhi aturan kemenhub, misalnya soal pelat kuning, jadi kan mereka harus melakukan KIR dan membangun pool seperti yang dilakukan taksi resmi dan angkutan umum lainnya," tandas Doni.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua