Dunia sudah tidak membutuhkan SMS

Dunia sudah tidak membutuhkan SMS

Techno.id - "Salah satu platform yang paling menarik bagi saya adalah Messenger," Mark Zuckerberg membuka pembahasannya soal aplikasi chatting itu di panggung F8 2016.

Sebagai salah satu produk Facebook Inc., Messenger ialah karya yang fenomenal versi Zuck. Dengan pengguna yang kini lebih dari 900 juta secara global plus aplikasi dengan pertumbuhan tercepat selama 2015 di AS dengan mengalahkan Facebook, Messenger ia klaim sebagai platform komunikasi masa depan.

Makanya, ekosistem Messenger pun mulai diperkuat. Yang terbaru adalah dihadirkannya chat-bot, yang bakal membantu konsumen berinteraksi dengan entitas bisnis lebih cepat dan mudah.

Untuk saat ini, Messenger bersama WhatsApp sudah menjadi platform komunikasi terpopuler di dunia. Jika dibandingkan dengan SMS, jumlah pesan yang ditampung per hari sudah berselisih tiga kali lipat. Nampaknya, dunia pun kian dekat pada matinya SMS.

"Sekarang, di antara Messenger dan WhatsApp, orang-orang mengirimkan sekitar 60 miliar pesan dalam sehari. Sebagai perbandingan, volume SMS global tertinggi cuma 20 miliar pesan dalam sehari," papar bapak satu anak itu. Jumlah chat di dua produk itu pun ia klaim bakal terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

Menariknya, awal tahun ini Facebook juga telah meramalkan kematian nomor telepon. Ya, dengan pengguna Messenger yang hampir mencapai 1 miliar ini, Facebook optimistis manusia masa depan tak membutuhkan nomor telepon lagi. Sebab, Messenger diklaim bisa menggantikannya dengan metode komunikasi yang lebih kompleks, mulai dari foto, video, link, GIF, stiker, hingga mengirimkan lokasi.

(brl/red)