Ini persiapan pemerintah Indonesia jelang terjadinya Gerhana Matahari

Ini persiapan pemerintah Indonesia jelang terjadinya Gerhana Matahari

Techno.id - Besok, 9 Maret 2016 sebagian besar wilayah Indonesia akan dilalui oleh fenomena langka Gerhana Matahari Total. Sejumlah persiapan pun telah dilakukan oleh pemerintah untuk menyambut fenomena yang terjadi kali terakhir pada tahun 1995 tersebut.

Mulai dari memberi edukasi kepada masyarakat mengenai fenomena Gerhana Matahari hingga mempersiapkan beberapa titik lokasi pengamatan fenomena yang diperkirakan akan kembali menghampiri Indonesia tahun 2023 mendatang. Nah, bagi Anda yang penasaran dengan persiapan apa saja yang telah dilakukan pemerintah untuk menyambut fenomena GMT ini, berikut adalah laporan lengkapnya seperti Techno.id kutip dari Antara.

1. LAPAN kerja sama dengan NASA amati korona di alun-alun Jiko Mobon, Maluku Utara

Lembaga Antariksa dan Penerbangan Indonesia dilaporkan telah mempersiapkan titik pengamatan korona saat terjadinya Gerhana Matahari Total besok. Alun-alun Jiko Mobon di Maluku Utara dipilih menjadi titik pengamatan oleh LAPAN karena lokasi yang berada di tengah kota sehingga diperkirakan tak akan sulit membawa semua peralatan untuk pengamatan.

LAPAN dilaporkan menggandeng NASA atau badan antariksa Amerika untuk melakukan pengamatan korona pada saat terjadi fenomena Gerhana Matahari di lokasi yang terletak di pusat kota tersebut.

2. Beberapa pemerintah daerah bagi-bagi kacamata ultraviolet

Beberapa pemerintah daerah yang wilayahnya dilewati fenomena gerhana matahari kabarnya menyediakan kacamata khusus yang bisa digunakan untuk mengamati fenomena gerhana matahari secara aman. Salah satunya adalah pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat.

Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisatanya, pemerintah NTB dikabarkan akan membagikan sekitar 500 kacamata ultraviolet kepada masyarakat terutama pelajar. Dengan membagikan kacamata ultraviolet diharapkan tak ada masyarakat NTB yang terpapar bahayanya melihat fenomena gerhana matahari secara langsung.

3. Menko Maritim melepas tim ekspedisi GMT ke perairan Bangka Belitung

Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli dilaporkan telah melepas tim ekspedisi GMT yang akan berlayar menuju perairan Bangka Belitung. Tim yang terdiri dari pelajar, jurnalis, peneliti, dan sejumlah tamu undangan lainnya itu mendapat tugas untuk melakukan pengamatan via lautan.

Tim ekspedisi itu akan melakukan pelayaran dan pengamatan fenomena GMT pada 8 hingga 10 Maret dengan tujuan perairan Bangka Belitung menggunakan kapal milik Pelni yaitu KM Kelud.

(brl/red)