Ilmuwan ungkap penyebab gajah lebih 'kebal' kanker daripada manusia

Ilustrasi gajah © 2015 YouTube
Techno.id - Selama beberapa dekade, 'kebalnya' gajah terhadap penyakit kanker sukses menjadi salah satu topik terhangat di dunia sains. Saat ini, para ilmuwan pun masih terus mendalami penyebab mengapa manusia tidak bisa seperti hewan mamalia tersebut.
Seperti sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari University of Utah. Dari penelitian yang dipublikasikan ke Journal of American Medical Association ini, mereka mengklaim telah berhasil mengungkap rahasianya.
- Racun tawon Brazil ini diklaim bisa membunuh sel kanker Racun tawon Brazil ini memiliki kandungan yang kuat untuk melawan sel-sel kanker tanpa merusak sel normalnya.
- Dapatkah racun kalajengking sembuhkan kanker dan parkinson? Peneliti: Sel protein dalam racun kalajengking spesies Centruroides tecomanus diyakini dapat membunuh sel kanker dan gejala penyakit parkinson
- Ilmuwan hendak gunakan virus kuno untuk sembuhkan kanker Untuk mengelabui sistem kekebalan tubuh yang akan menghancurkan virus perantara terapi gen, para peneliti menggunakan virus kuno yang disebut An
Secara garis besar, penelitian itu menjelaskan bahwa gajah pada dasarnya memiliki jumlah sel penekan kanker yang lebih banyak daripada manusia. Sel yang diberi kode nama p53 ini, dikatakan setidaknya memiliki total salinan sebanyak 38 buah.
Nah, jika gajah memiliki sel p53 yang berjumlah total sebanyak 38 salinan, berapa sel salinan yang dimiliki oleh manusia? Menurut penelitian tersebut, manusia ternyata diibaratkan hanya memiliki sel p53 yang berjumlah total sebanyak 2 salinan.
Menariknya, sel p53 pada gajah ternyata tak hanya sekadar berjumlah lebih banyak daripada manusia. Melainkan juga dapat membunuh sel-sel kanker dua kali lebih cepat daripada sel p53 yang dimiliki pada tubuh manusia.
Kendati demikian, penelitian ini juga kembali menegaskan bahwa gajah tidaklah berarti benar-benar kebal terhadap penyakit kanker. Hal ini karena secara teori, sel kanker pada dasarnya terbentuk dari sel-sel yang telah rusak.
Jadi, jika gajah memiliki jumlah sel yang jauh lebih banyak daripada manusia, maka akan lebih banyak pula resiko sel yang akan mengalami kerusakan hingga pada akhirnya menjadi sebuah 'ladang' di mana sel kanker tersebut tumbuh dan berkembang.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini