Di masa depan, 'cacing' bakal digunakan untuk angkat tumor di otak

Ilustrasi cacing © 2015 armstrongeconomics.com
Techno.id - Operasi pengangkatan tumor di otak merupakan prosedur operasi paling berisiko saat ini. Untuk mengangkat tumor dari otak, biasanya pihak medis bakal mengebor habis tulang mastoid atau tulang tengkorak di telinga bagian dalam. Jika tak hati-hati, prosedur ini dilaporkan bisa menyebabkan cacat pada otak karena bagian tulang yang dibor ini dekat dengan pembuluh darah dan saraf yang sensitif.
Namun, kabarnya di masa depan prosedur berisiko tersebut tak perlu lagi digunakan. Pasalnya, sekelompok peneliti asal Mannheim Project Group for Automation in Medicine and Biotechnology yang bekerja sama dengan Technical University of Darmstadt telah menemukan solusi untuk prosedur pengangkatan tumor yang lebih aman.
- Dunia kedokteran kedatangan robot bedah kecil yang ahli dalam operasi Para peneliti dari Vanderbilt University berhasil menciptakan robot bedah mini untuk mengangkat tumor di otak.
- Mungkinkah transplantasi kepala manusia? Rencana ini dianggap tidak masuk akal, namun Canavero mencoba untuk mewujudkannya.
- Ilmuwan temukan nanopartikel "cabai" untuk obati depresi Ilmuwan MIT, Cambridge temukan teknik untuk merangsang otak yang sedang depresi dengan menggunakan nanopartikel yang bisa hasilkan panas "cabai".
Dikutip dari ScienceDaily (6/11/15), untuk menggantikan prosedur berisiko tersebut, para peneliti dilaporkan menggunakan 'cacing' sebagai media pengangkat tumor. Tak perlu terkejut, pasalnya cacing yang digunakan bukanlah cacing sebenarnya, melainkan robot berbentuk cacing yang diberi nama NiLiBoRo-lah yang kabarnya bisa membantu mengangkat tumor tanpa harus mengebor tulang mastoid secara penuh.
Kabarnya untuk melakukan prosedur operasi dengan NiLiBoRo, para peneliti hanya membutuhkan lubang selebar 5mm saja. Menariknya, lubang yang dibuat diklaim bakal lebih lurus sehingga prosedur pengangkatan diharapkan bisa tepat sasaran.
Risiko rusaknya jaringan saraf dan pembuluh darah jalur bor pun dapat dihindari. Pasalnya, selama robot yang bekerja seperti cacing ini bakal melumasi lubang dengan minyak seperti lemak sehingga kemungkinan kerusakan atau kegagalan proses pengeboran dapat diminimalisir.
Untuk melengkapi kecanggihan perangkat ini, peneliti dikabarkan menggunakan sistem pelacakan elektromagnetik yang dapat membantu memberikan gambaran proses selama pengeboran. Sistem ini bekerja dengan sporadis dalam menangkap gambar jalur menggunakan tomografi komputer untuk memantau posisi pergerakan NiLiBoRo apakah sudah sesuai dengan rencana jalur atau tidak.
Saat ini, NiLiBoRo masih dalam bentuk prototipe. Rencananya, prototipe ini akan dikembangkan lagi karena ukuran NiLiBoRo saat ini jauh 5 kali lebih besar dari perkiraan semula sehingga rasanya dengan ukuran prototipe saat ini prosedur operasi bakal susah dilakukan.
NiLiBoRo © 2015 Fraunhofer IPA
RECOMMENDED ARTICLE
- Microfish, robot mungil yang dapat deteksi dan netralisir racun
- Toshiba pamerkan robot 'mungil' pendeteksi nuklir
- Peneliti kembangkan printer 3D untuk cetak beragam peralatan medis
- Di masa depan, penyakit diabetes bisa dideteksi melalui smartphone
- Deteksi kanker payudara, ilmuwan ciptakan scanner optik portabel
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini