Ini alasan Wi-Fi publik jadi “tambang emas” bagi peretas, begini cara melindungi data kamu tetap aman

foto: freepik/user2846165
Techno.id - Wi-Fi gratis ada di mana-mana, mulai dari kedai kopi hingga bandara. Tetapi kenyamanan tersebut sering kali disertai dengan bahaya tersembunyi. Maklum, jaringan Wi-Fi publik kerap menjadi “tambang emas” bagi peretas. Mereka punya banyak cara untuk mencuri data pengguna.
Risiko dan keamanan Wi-Fi publik
- Perhatikan 8 hal ini sebelum koneksi Wi-Fi gratis Hati-hati, Wi-Fi gratisan rawan terkena serangan cyber.
- Halo fakir Wi-Fi! Ini tips oke agar kamu selalu aman berinternet Paling aman, jangan aktifkan settingan menangkap sinyal Wi-Fi secara otomatis.
- 6 Kondisi ini nggak disadari mengintai para pengguna Wi-Fi gratis Tak hanya laptop yang memanfaatkan Wi-Fi, kini banyak pula pengguna smartphone yang menggunakannya.
Wi-Fi publik nyaman tetapi berisiko. Jika kamu terhubung ke jaringan publik di kedai kopi, bandara, atau hotel, sebaiknya berpikir dua kali deh. Menurut survei All About Cookies, 69% orang terhubung ke Wi-Fi publik setidaknya sekali seminggu, meskipun hampir setengahnya mengakui ketidakpastian mereka tentang legitimasi jaringan. Berikut cara mengetahui serangan paling umum pada Wi-Fi publik, dan bagaimana kamu dapat menjaga diri tetap aman.
Beberapa serangan Wi-Fi publik
Peretas menyukai Wi-Fi publik seperti anak-anak menyukai permen. Sebab mereka dengan mudah memilih korban. Berikut adalah beberapa serangan yang mereka gunakan untuk memangsa pengguna.
1. Serangan Man-in-the-Middle (MITM)
Banyak peretas melakukan serangan MITM pada Wi-Fi publik. Mereka menyelinap di antara kamu dan situs web yang dikunjungi, memungkinkan mereka mencuri atau memanipulasi data. Pada Wi-Fi publik yang tidak aman, serangan ini masih menjadi favorit peretas.
2. Hotspot palsu
Cara ini membuat kamu berpikir terhubung ke jaringan Wi-Fi yang sah. Padahal sebaliknya. Kamu baru saja masuk ke dalam jebakan. Peretas membuat hotspot palsu yang terlihat seperti aslinya. Kamu terhubung dan boom! Semua data kamu terbuka di tempat Umum. Yang mengejutkan, 47% orang mengaku terhubung ke jaringan publik tanpa memverifikasi legitimasi mereka.
3. Mengendus paket (Packet Sniffing)
Packet sniffing mungkin terdengar tidak berbahaya. Tetapi ini adalah cara peretas menguping data kamu. Mereka menangkap dan menganalisis paket data yang dikirim melalui jaringan. HTTPS telah membuat serangan ini kurang efektif, tetapi tidak semua situs atau layanan menggunakannya untuk mengekspos beberapa data.
4. Membajak cookie
Peretas tidak memerlukan kata sandi kamu jika mereka dapat mencuri cookie. Pembajakan cookie ibarat seseorang mengambil boarding pass kamu di tengah penerbangan. Mereka tidak perlu mengetahui detail kamu. Mereka hanya membutuhkan tiket kunci. Dengan itu, mereka dapat berpura-pura menjadi kamu dan mengakses akun kamu.
5. Injeksi malware
Terkadang, yang diperlukan hanyalah terhubung ke Wi-Fi publik agar malware menyelinap ke perangkat kamu. Peretas mengeksploitasi kerentanan dan mengirimkan malware yang dapat mencuri informasi atau melacak aktivitas kamu tanpa kamu sadari.
RECOMMENDED ARTICLE
- Ini alasan mengapa kamu sebaiknya jangan log-in online menggunakan akun Google atau Facebook
- Terungkap, peretas dapat mengeksploitasi kerentanan Microsoft Copilot untuk serangan siber
- Waspada! Penipuan melalui Google Maps dan begini cara menghindarinya
- Apa itu extortionware dan apa bedanya dengan ransomware? Begini penjelasan dan cara mengantisipasinya
- Waspada! Jangan membuka email perbaikan CrowdStrike, semuanya palsu
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
HOW TO Selengkapnya >
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya