Studi: Membuat aplikasi iOS lebih mudah ketimbang Android

Ilustrasi programmer © 2015 techno.id
Techno.id - Secara harfiah, smartphone bisa menjadi pintar berkat bantuan aplikasi. Dalam beberapa kasus, aplikasi bahkan juga dianggap berperan signifikan bagi popularitas platform mobile. Ya, semakin lengkap aplikasi yang tersedia, semakin populer pula platform tersebut.
Bicara soal platform, saat ini yang paling mendominasi adalah Android dari Google dan iOS dari Apple. Mereka berdua memiliki aplikasi yang sama-sama lengkap dan banyak. Pertanyaannya, manakah platform yang paling mudah bagi para pengembang untuk membuat aplikasi?
- Benarkah Android hanya diminati kalangan menegah ke bawah? Laporan ini menyebut pangsa pasar Android ternyata berbanding lurus dengan 'seberapa kaya' pasar tersebut
- Tahun 2019, Android kuasai 82,6 persen pangsa pasar global IDC: Dalam empat tahun ke depan, Android akan dominasi pangsa pasar global. Sedangkan iOS adalah sebaliknya
- Aplikasi pertama Apple untuk Android langsung dapat rating buruk, wah! Sistem operasi Google Android diklaim lebih baik daripada ekosistem produk iOS, sehingga nggak ada alasan untuk berpindah memakai produk Apple.
Berdasarkan hasil studi terbaru dari pengembang aplikasi Infinum, iOS ternyata dinilai lebih mudah ketimbang Android. Menurut studi tersebut, aplikasi Android membutuhkan coding 38 persen lebih banyak ketimbang iOS untuk satu aplikasi yang sama.
Sebagaimana dikutip dari Pocketnow (02/11), gambaran sederhananya, dibutuhkan sebanyak enam garis kode tambahan untuk membuat aplikasi kompatibel dengan iOS. Sementara itu, dibutuhkan sebanyak 9.000 baris kode tambahan untuk membuat aplikasi kompatibel dengan Android.
Selain itu, studi ini juga mengungkap bahwa tidak sedikit para pengembang aplikasi yang mengeluhkan emulator Google untuk Android. Berbeda dengan versi iOS yang diklaim lebih dapat diandalkan, baik dari sisi fitur hingga keakuratan hasil.
Atas dasar itu, studi ini menambahkan jika jasa pengembang aplikasi Android mematok harga 30 persen lebih mahal ketimbang pengembang aplikasi untuk iOS. Alasannya tak lain adalah waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk aplikasi Android memang lebih banyak
RECOMMENDED ARTICLE
- Suka browsing dengan banyak tab di Firefox? Add-on ini bisa bantu Anda
- Pendapatan Clash of Clans hampir tembus Rp 13 triliun!
- Ketahui tingkat kecanduan smartphone Android dengan aplikasi ini
- Cara mudah download lagu SoundCloud dan YouTube di smartphone Android
- Aplikasi dan game terbaik minggu ini untuk perangkat Android dan iOS
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
HOW TO Selengkapnya >
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot