Indosat dukung produk lokal berkembang, ini buktinya!

Indosat dukung produk lokal berkembang, ini buktinya!

Techno.id - Indosat mempunyai passion yang besar untuk mendukung para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berkembang. Salah satunya, dibuktikan dengan menggandeng para pelaku UKM untuk menjual produk lokal melalui layanan internet.

Sebagaimana dilansir oleh Antara (19/2/16), PT Indosat Tbk telah bekerja sama dengan beberapa pengrajin baik untuk produk makanan maupun yang bukan makanan. Menurut Product Management Manager Divisi E-Commerce Indosat SA Bardan, beberapa produk makanan lokal yang sudah dijual melalui e-commerce tersebut diantaranya adalah lumpia dari Semarang dan bakpia dari Yogyakarta.

Sementara itu, untuk produk lokal non makanan yang telah dipasarkan adalah pakaian berbahan batik dan tas serta sepatu dari batik. "Pada dasarnya kami ingin membantu pemasaran produk yang dihasilkan oleh pelaku UKM ini melalui layanan e-commerce kami yaitu cipika.co.id," ujar Bardan.

Lebih lanjut, Bardan menjelaskan jika untuk memperoleh produk-produk khas yang layak dijual secara online tersebut, konsumen bisa mendapatkannya melalui tim dari Indosat yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

"Tugas mereka adalah untuk memilih produk-produk yang layak untuk dijual melalui layanan 'online' dari kami. Jika para pengrajin ingin produknya dijual melalui kami, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah produk tersebut harus aslidan tidak boleh tiruan," ungkap Bardan.

Bardan menambahkan jika sejauh ini penjualan dari produk-produk tersebut tidak hanya di pasar dalam negeri saja, melainkan juga hingga luar negeri. Beberapa negara dengan permintaan cukup banyak diantaranya adalah Australia, Malaysia, dan Hong Kong.

Ia juga mengungkapkan jika produk dari lokal yang paling digemari adalah makanan. Biasanya para pembeli adalah warga negara Indonesia yang tinggal di negara-negara tersebut.

Patut diketahui, dilihat dari total transaksi setiap bulannya, kontribusi tertinggi masih berasal dari makanan yang mencapai 30 persen. Selanjutnya, baru penjualan gadget dengan kontribusi sebesar 20 persen.

(brl/red)