Tak cuma mobil, drone pun bisa terbang sendiri

Ilustrasi Pushbroom Stereo © youtube.com
Techno.id - Banyak berita seputar teknologi autonomous pilot atau lebih dikenal dengan self driving. Teknologi yang awalnya digunakan dalam dunia penerbangan ini telah merambah pada kendaraan darat. Kini, tak hanya mobil saja yang menggunakan teknologi self driving.
Seperti yang telah diberitakan oleh The Verge pada hari Senin (02/11/15) lalu, teknologi tersebut telah 'dikembalikan' pada dunia penerbangan. Apa maksudnya? Ya, kini, drone pun telah mengadaptasi teknologi serupa, tanpa bantuan dari manusia yang memegang remote control.
- Drone canggih ini dikendalikan otak, siapa yang punya? Kedengarannya seperti fiksi ilmiah.
- Bagaimana jika angkutan umum mengadaptasi autonomous pilot? Tak hanya bisa digunakan untuk kendaraan pribadi, di masa yang akan datang teknologi self driving juga bakal diterapkan untuk angkutan umum.
- Swarm, inikah prototipe kendaraan masa depan? Swarm memang lebih cocok jika disebut sebagai superdrone. Apakah alat transportasi di masa yang akan datang akan berganti menjadi seperti ini?
Sebuah tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology telah merilis sebuah video. Dalam video tersebut, mereka sedang menguji coba sebuah pesawat mini tanpa awak (drone) bernama Pushbroom Stereo yang bisa terbang sendiri tanpa dikendalikan manusia.
Drone tersebut menggunakan sensor untuk mengenali objek seperti pohon dan benda-benda lainnya agar tak menabrak saat terbang. Sebuah kamera pun dipasang pada badan pesawat, lengkap beserta sensor untuk mengetahui bagaimana cara kerja drone saat terbang solo.
Sebuah drone lain pun diterbangkan di belakangnya, dikendalikan oleh para peneliti tersebut untuk merekam bagaimana terbang autonomous drone tersebut. Apa alasan mereka membuat drone pintar ini?
"Semua orang membangun drone belakangan ini, namun tak seorangpun mengetahui bagaimana caranya agar tidak menabrak," ujar Adam Barry, salah seorang ilmuwan MIT's Computer Science and Artificial Intelligence Lab (CSAIL) yang terlibat dalam proyek tersebut.
"Sensor seperti lidar (radar laser) terlalu berat untuk dibawa oleh pesawat kecil, dan menciptakan map tidaklah praktis. Jika kita menginginkan drone yang bisa terbang dengan cepat dan menavigasi dengan baik, maka kita membutuhkan algoritma yang lebih baik dan cepat," pungkasnya.
Drone ini juga dilengkapi dengan prosesor yang lebih kuat dari smartphone manapun. Untuk lebih jelasnya, simak saja videonya berikut ini...
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini