Suka main saham? Coba pakai Stockbit

Suka main saham? Coba pakai Stockbit

Techno.id - Perusahaan rintisan di Indonesia terus bermunculan dan berusaha menjawab semua masalah dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Tak hanya untuk kebutuhan masyarakat umum yang luas, perusahaan startup Indonesia mulai menyasar segmen khusus di bidang keuangan.

Stockbit misalnya yang lahir untuk membantu para analisa saham agar lebih mudah dalam bekerja. Berfungsi sebagai platform baru Stockbit diklaim akan menganalisis sosial yang hasilnya bisa dipakai pedagang dan investor saham yang ada di Indonesia.

Dalam keterangan resminya, Stokcbit mengklaim trader dan investor bisa menggunakan alat analisis canggih Stockbit untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik di Bursa Efek Indonesia (IDX). Perusahaan telah merevolusi cara masyarakat melakukan riset dan analisis di pasar saham."

Dengan Stockbit, pengguna dapat menyimpan semua analisis mereka secara online di awan, dan membuat keputusan investasi profesional di mana saja. Stockbit menyediakan opsi baru kepada investor retail seperti data finansial dengan kualitas institusi, fitur screener saham, dan aplikasi charting yang menunjukkan harga dan indikator lainnya secara real time.

"Pasar saham Indonesia, seperti yang terjadi di banyak negara berkembang, tidaklah efisien. Salah satu penyebabnya ialah kurangnya data yang tersedia dan teknologi yang gampang diakses, ungkap Wellson Lo, Co-Founder dan CEO Stockbit.

Suka main saham? Coba pakai Stockbit

Tidak cukup sampai disitu. Stockbit juga mampu membantu investor dalam berbagi analisis dan mendiskusikan sentimen pasar terbaru secara real time di platform jejaring sosial Stockbit. Untuk pertama kalinya, sesama investor di Indonesia dapat berkomunikasi dan mengikuti apa yang investor lain sedang lakukan dari dalam platform.

Stockbit dibidani dua sekawan yang bertemu di Melbourne. Wellson memiliki latar belakang finansial dan pernah bekerja di KPMG Singapura, sedangkan Johny Susanto selaku Co-Founder dan CTO bekerja sebagai full-stack engineer. Kemampuannya sebagai programmer front-end dan back-end terkumpul dari pengalamannya bekerja di Australia dan Indonesia selama sembilan tahun.

Startup ini memperoleh pendapatan melalui model langganan freemium. Fitur-fitur premium yang ditawarkan Stockbit disebutkan sebanding dengan fitur yang ada di Bloomberg Terminal. Bedanya, platform yang disediakan Stockbit dibanderoli harga yang jauh lebih terjangkau.

Saat ini, hampir 10% dari total investor retail terdaftar di Indonesia merupakan pengguna Stockbit, dan mereka rata-rata menghabiskan waktu 8 menit setiap kunjungannya. Perusahaan mencatat 15 persen pertumbuhan organik tiap bulannya dalam hal jumlah pengguna unik.

(brl/red)