Seumur jagung, Ayobis.com sudah raih peningkatan 80 persen

Ilustrasi bus © 2015 Don Pablo
Techno.id - Terobsesi untuk memajukan layanan transportasi di Indonesia, Adhityan Asokan akhirnya tertarik untuk menekuni industri bus operator. Hingga pada bulan November 2014 lalu, Ayobis.com dibentuk dengan segala konsep bisnis guna mengikuti acara StartUp Asia.
Hingga di awal tahun ini, Ayobis secara efektif akhirnya mulai membentuk tim. Adapun pembagian tim Ayobis terdiri dari IT, Finance, HR, Marketing, Web Design, dan Corporate Relation.
- 10 Startup karya anak bangsa penuh potensi dan membanggakan Dari berbagai sektor, startup telah hadir menjadi salah satu tren baru dunia usaha.
- Tiket.com optimis tutup tahun 2015 dengan 4 juta transaksi Gaery Undarsa selaku Chief Communication Officer & Co-Founder Tiket.com mengklaim perusahaannya bisa menghasilkan raihan yang bagus.
- Ride Sharing tak ganggu bisnis taksi Blue Bird CEO Blue Bird: Kami melihat itu (aplikasi ride sharing) sebagai tantangan untuk terus melakukan perbaikan.
Adhityan mengklaim bawha keunggulan Ayobis ialah fitur one-stop-solution, yakni calon penumpang dapat melihat ketersediaan tiket melalui gadget. Penumpang juga dapat melihat informasi harga secara rinci sekaligus ketersediaan armada. Selanjutnya, pembayaran juga dapat dilakukan secara real-time.
Sejauh ini, metode pembayaran online yang sudah didukung Ayobis di antaranya yakni TCash, XL Tunai, BRI Clickpay, Mandiri EPay, Dompetku dan ATM Bersama. Adapun persentase sebanyak 70 persen sasaran Ayobis yakni kalangan B dan C, sedangkan 30 persen sisanya dari kalangan middle up.
Terkait investasi, dana Ayobis masih didominasi secara mandiri (self-fundings) dari PT KVS Infotech Services. Sedangkan software berbasis cloud ERP telah disiapkan untuk sistem monetasinya.
Adapun software cloud ERP yang digunakan Ayobis dapat digunakan untuk mengelola tiket dari para anggota kerja sama PO seperti penjualan tiket, management seat, pemesanan, serta penambahan armada, fasilitas dan rute.
Sejak dirilis November tahun lalu, Ayobis ternyata mengalami banyak kemajuan, khususnya dari sisi awareness dan load factor penjualan tiket bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). Selain itu, kerja sama dengan perusahaan bus Damri menghasilkan pemesanan tiket yang cukup signifikan.
"Sampai saat ini saja sudah lebih dari 1.000 penumpang yang memesan (tiket) melalui Ayobis.com dengan load factor rata-rata 80 persen. Selain itu, Facebook Fanpage atau telepon langsung kami juga banyak menerima pertanyaan destinasi di luar dari yang kami cover," ungkap Adhityan.
Ke depannya, Ayobis berencana untuk memperluas kerja sama dengan perusahaan Octobus. Aplikasi mobile juga kini tengah dikembangkan guna memudahkan para pelanggan. "Estimasi saya, di kuartal ketiga beta testing, aplikasi sudah siap untuk digunakan," tutupnya.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini