Mobil driverless jadi 'musuh' bagi pabrikan komponen mobil dunia

Ilustrasi Toyota Lexus driverless car © 2015 Toyota Motor Co
Techno.id - Beberapa waktu belakangan, mobil driverless menjadi tren yang paling berkembang di industri otomotif. Hampir sebagian besar pabrikan otomotif ternama dunia saat ini berlomba-lomba membuat mobil dengan teknologi yang memungkinkan pengemudi tak butuh lagi mengemudi.
Kendati cukup banyak mendapat sambutan positif, di satu sisi perkembangan tren mobil driverless nyatanya membuat sebagian besar pengusaha komponen mobil ketar-ketir. Pasalnya, kehadiran mobil berteknologi driverless akan membuat bisnis mereka yang salah satu tugasnya membuat komponen kemudi akan lesu ke depannya dan bahkan terancam gulung tikar.
- Kepala divisi robotika Google berlabuh ke Toyota Nampaknya Toyota serius dengan persaingan industri mobil masa depan.
- Masa depan kendaraan modern ada di tangan provider Telco? Tak bisa dipungkiri bahwa kelak kendaraan driverless juga membutuhkan koneksi internet yang mandiri.
- Nissan akan luncurkan mobil tanpa awak di Jepang tahun 2016 Setelah Delphi, Nissan juga berusaha untuk mengembangkan mobil tanpa awak ini, dan akan meluncurkan mobil ini pada tahun 2016 di Jepang.
Seperti dilansir oleh Bloomberg (21/12/15), Tetsuo Agata, CEO JTEKT Corp sebuah perusahaan komponen asal Jepang mengungkapkan kekhawatirannya akan perkembangan tren mobil driverless ini. Menurutnya, jika saat ini perusahaan yang dipimpinnya itu tak segera beradaptasi maka bisa jadi dalam hitungan tahun ke depan akan gulung tikar seperti perusahaan-perusahaan lainnya.
"Jika kamu tak beradaptasi maka kami akan mengalami masa krisis dan kemungkinan besar akan gulung tikar," ujar pria 62 tahun itu dalam sebuah kesempatan wawancara di Nagoya.
Lebih lanjut Agata menjelaskan bahwa Toyota dan Nissan yang selama ini menjadi konsumen tetapnya saja sudah mulai menunjukkan ketertarikannya mengembangkan mobil tanpa kemudi. Nah, jika tak sesegera mungkin melakukan terobosan maka bisa jadi JTEKT Corp akan kehilangan pasar yang diklaimnya telah mencapai seperempat pasar komponen global.
Untuk mengatasi hal ini, Agata dan perusahaannya berupaya mengembangkan teknologi berbasis sistem steer-by-wire yang akan menjadi salah satu senjata andalan dalam menghadapi masa depan industri otomotif dunia. Bahkan, perusahaan yang berpusat di Osaka, Jepang itu juga dilaporkan bakal merekrut peneliti dari universitas ternama dan laboratorium penelitian serta mengakuisisi perusahaan yang ahli menggarap teknologi driverless.
JTEKT Corp pun diketahui sudah menyiapkan dana sekitar USD 660 juta atau setara Rp9,03 triliun untuk menyongsong tahun 2016.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini