Meski lekat dengan remaja, emoticon ditemukan oleh pria 34 tahun!

Techno.id - Dalam alur komunikasi yang memanfaatkan media internet sehari-hari, terutama pesan teks, sulit sekali untuk melepaskan diri dari penggunaan emoticon. Pasalnya, Anda dan lawan bicara tidak bisa saling menunjukkan dan memperhatikan mimik muka saat mengutarakan sesuatu. Maka dari itu, emoticon sering disisipkan agar teks mengandung emosi. Namun, tahukah Anda siapa yang pertama kali memperkenalkan emoticon?
WallStreetJournal pernah memublikasikan sebuah esai tentang sejarah singkat emoticon. Dalam tulisan tersebut, tercantum nama Scott Elliott Fahlman sebagai orang yang pertama kali mengajukan konsep emoticon sederhana. Penemuan tersebut bermula saat muncul perdebatan atas menyebarnya berita palsu terkait tumpahnya air raksa di Universitas Carnegie Mellon. Pembaca yang tidak mengetahui bahwa kabar itu hanya rekayasa pun dilanda rasa panik. Nah, Fahlman, yang saat itu tercatat sebagai salah satu petinggi di perguruan tinggi tersebut, pun mengusulkan bahwa setiap candaan dalam bentuk teks hendaknya diberi suatu tanda.
- Simbol emosi senyum ternyata dibuat tak sengaja pada 1982, wow! Pengguna smartphone dan aktif menggunakan media sosial pasti tak asing lagi dengan simbol emosi.
- Istilah di dunia maya ini ternyata sudah ada sejak lama Istilah-istilah yang kita kenal selama ini ternyata sudah ada sebelum internet dikenal luas.
- Selain lucu, emoticon ternyata berguna untuk hindari kesalahpahaman Hal ini sudah dibuktikan setelah menyurvei 50 siswa.
Berawal dari kejadian tersebut, lahirlah dua emoticon pertama dengan filosofi dan penggunaan yang jelas, tepatnya pada 19 September 1982. Emoticon ":-)" ditujukan untuk menandai pesan yang berisi lelucon belaka. Sedangkan emoticon ":-(", menurut pria kelahiran 21 Maret 1948 itu, punya maksud untuk memberitakan kabar serius.
Saat ini, penggunaan emoticon (atau emosikon dalam Bahasa Indonesia) sudah lebih bervariasi. Dari segi tampilan dan desain, misalnya, emoticon telah dikembangkan menjadi emoji. Sticker, yang dipopulerkan oleh aplikasi chatting LINE, juga berpangkal dari penemuan Fahlman tersebut.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini