Lebih dari 4 tahun, Qualcomm hasilkan Rp 118 triliun dari Samsung

Techno.id - Seperti diketahui, Galaxy S6, smartphone terbaru Samsung tidak lagi menggunakan prosesor dari Qualcomm seperti seri-seri sebelumnya. Ya, Samsung memang memutuskan untuk menggunakan prosesor buatan mereka sendiri yakni Exynos.
Qualcomm tentunya sangat 'kehilangan' dengan keputusan Samsung ini. Terlebih perusahaan penyedia prosesor untuk beberapa produk smartphone dunia tersebut telah menghasilkan triliunan rupiah dari relasi bisnis yang selama ini dijalin dengan perusahaan teknologi asal Korea Selatan tersebut.
- Ada peningkatan, Samsung kantongi Rp300 triliun selama 2015 2014 silam, vendor asal Korea Selatan itu hanya mengumpulkan Rp284 triliun.
- Samsung klaim pendapatan operasionalnya melonjak 79,8 persen Samsung juga begitu yakin ketika melaporkan perkiraan penjualan mereka dalam tiga bulan terakhir yang mencapai Rp613 triliun.
- Ini total investasi yang telah dilakukan Samsung untuk Apple Tak lagi bersitegang, kini 2 raksasa elektronik tersebut telah menjalin kerjasama yang cukup manis.
Seperti dilaporkan oleh TweakTown (18/4/15), selama lebih dari 4 tahun kerja sama yang dilakukan antara Qualcomm dan Samsung, perusahaan yang berbasis di San Diego, California itu telah menghasilkan Rp 118 triliun. Qualcomm kabarnya memang meminta 2,5 sampai 5 persen dari harga jual setiap handset yang didukung oleh prosesor Snapdragon miliknya.
Meski saat ini, limpahan materi yang biasanya didapat dari Samsung harus terhenti karena seri Galaxy S6 sudah tidak lagi menggunakan prosesor dari Qualcomm. Namun, perusahaan tersebut dikabarkan telah menghasilkan uang sejumlah Rp 385 triliun dari bisnisnya selama ini. Bahkan, disebutkan jika sebagian besar uang yang dihasilkan tersebut adalah dari sektor paten dan lisensi royalti.
Namun, kabar dari The Business Korea menyebutkan bahwa perusahaan tersebut sedang memikirkan kemungkinan untuk memotong royalti paten agar tidak kehilangan pelanggan yang selama ini menggunakan chip prosesor darinya. Bahkan, Qualcomm sedang menyiapkan strategi untuk membagi unit lisensi teknis dari divisi manufaktur chip-nya karena prospek bisnis prosesor-nya mulai meredup.
RECOMMENDED ARTICLE
- Tahukah Anda dahulu ada keyboard yang lebih efisien ketimbang QWERTY!
- Lebih dari 4 tahun, Qualcomm hasilkan Rp 118 triliun dari Samsung
- Iran makin lancang di dunia maya, menurut laporan ini
- Tahun 1974, komputer ini sudah bisa bilang: "Saya mau pesan pizza"
- Perangi rasisme, pemerintah Perancis siapkan anggaran Rp 1,4 triliun
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua