Kuartal ketiga 2015, Telkom adalah operator yang paling untung

Kuartal ketiga 2015, Telkom adalah operator yang paling untung

Techno.id - Dilansir oleh Antara (30/10/15), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi satu-satunya operator telekomunikasi yang membukukan keuntungan hingga kuartal ketiga 2015.

"Lewat jargon kerja, Solid, Speed, Smart, kami mampu membukukan keuntungan yang positif dan terus memimpin industri hingga kuartal III 2015," kata Direktur Utama Telkom Group Alex J Sinaga dikutip dari Antara.

Emiten dengan kode saham TLKM itu membukukan laba bersih sebesar Rp 11,545 triliun atau naik sekitar 2,4 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,268 triliun.

Laba per saham (earning per share/EPS) juga naik menjadi Rp 117,60 per saham di kuartal ketiga 2015 dari Rp115,53 per saham.

Kinerja Telkom yang positif ini, berbanding terbalik dengan dua operator lainnya, PT Indosat Tbk dan PT XL Axiata Tbk yang mengalami tekanan akibat depresiasi rupiah.

Dikutip dari laporan keuangan induk usaha, Ooredoo, PT Indosat mengalami kerugian setara dengan Rp 1,132 triliun pada September 2015, sedangkan pada September 2014 juga rugi setara Rp 1,411 triliun.

Pada periode yang sama, XL Axiata berhasil menekan kerugian hingga 40 persen menjadi Rp 506 miliar, dari sebelumnya rugi sebesar Rp 838 miliar.

Secara keseluruhan dijelaskan Alex Sinaga, kenaikan laba Telkom tidak terlepas dari keberanian melakukan investasi besar untuk membangun infrastruktur.

Hingga kuartal ketiga 2015, Telkom menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 17 triliun di mana 60 persen dialokasikan untuk mendukung bisnis seluler Telkomsel.

Perseroan meraih pendapatan sebesar Rp 75,719 triliun di triwulan ketiga 2015 naik 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 65,841 triliun.

Pasokan pendapatan terbesar berasal dari layanan seluler Rp 27,45 triliun, layanan data Rp23,47 triliun, fixed line voice Rp 6,52 triliun, interkoneksi Rp 3,39 triliun, dan jaringan Rp 3,72 triliun.

Sinyal positif juga terlihat pada Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) sebesar Rp 37,074 triliun atau naik 11,4 persen dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 33,295 triliun.

Dari sisi aset, per 30 September 2015 perseroan mencatatkan nilai Rp 158,39 triliun, naik dari Rp 141,82 triliun pada akhir tahun 2014. Sementara jumlah liabilitas tercatat Rp 71,3 triliun, dan ekuitas tercatat Rp 87,08 triliun per 30 September 2015.

(brl/red)